Pria pro-Rusia menyerang wartawan Inggris Frederick Paxton (kedua kanan) saat penyerbuan kantor polisi di Ukraina timur, Horlivka (14/4). Wartawan telah menjadi target intimidasi oleh massa selama kerusuhan. (AP/Efrem Lukatsky)
TEMPO.CO, Kiev – Krisis politik di Ukraina terus memanas. Menurut laporan laman The Globe and Mail, Selasa, 22 April 2014, seorang politikus, ditemukan tewas akibat penyiksaan yang dilakukan militan pro-Rusia.
Vladimir Rybak, seorang anggota dewan dari Kota Horlivka, ditemukan tewas di dekat wilayah yang dikuasai pemberontak di Sloviansk. “Para teroris mulai menguasai hampir seluruh wilayah Donetsk. Sandera pun semakin banyak,” kata Oleksandr Turchynov, Presiden Interim Ukraina.
Bersama dengan jasad anggota dewan dari partai sang presiden ini, jenazah lain juga ditemukan. Korban merupakan seorang warga sipil yang juga mengalami penyiksaan seperti Rybak. Keduanya dilaporkan telah disiksa dengan aneh.
Insiden ini langsung mendapat kecaman dari pemerintah Ukraina. Turchynov pun memerintahkan tentaranya untuk melanjutkan serangan terhadap militan pro-Rusia yang terus berusaha menguasai bagian timur Ukraina.
Sementara itu, Amerika Serikat dan Barat terus menuduh Rusia sebagai dalang atas serangan brutal yang dilakukan warga Ukraina berbahasa Rusia ini. Dan Rusia, dengan tegas terus membantah tuduhan itu. (Baca: Apa Tujuan Putin di Ukraina?)
Dalam kunjungannya ke Kiev, Wakil Presiden Amerika Joe Biden memperingatkan Rusia untuk menghentikan tindakan provokatif terselubungnya yang dikhawatirkan akan memicu perang saudara di Ukraina. Dalam sambutannya kepada anggota parlemen Ukraina, Biden juga menyatakan dukungan penuhnya terhadap negara pecahan Sovet ini.