AS Blokir Akses Fisikawan Rusia  

Reporter

Sabtu, 12 April 2014 10:35 WIB

Ribuan orang pro-Rusia menykasikan siara langsung saat Presiden Rusia Vladimir Putin bebicara mengenai Crimea di Sevastopol, Crimea (18/3). Crimea bergabung dengan Rusia sejalan dengan "norma-norma demokrasi dan hukum internasional". AP/Vadim Ghirda

TEMPO.CO, Moscow - Ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia semakin menguat. Kementerian Pendidikan Rusia mendapat kabar bahwa fisikawan Rusia diblokir akses masuknya ke pusat penelitian di negeri Abang Sam. "Kementerian kami belum mendapat informasi resmi apa pun," ujar seorang juru bicara Kementerian seperti yang dilansir oleh RIA Novosti, kemarin.

Karena itu, kata juru bicara tersebut, Kementerian Pendidikan Rusia akan menarik diri untuk sementara waktu dari Amerika Serikat hingga mendapatkan pernyataan resmi. Pemerintah Rusia pun akan segera mengirim surat resmi untuk meminta penjelasan. (Baca:Bubarkan Uni Soviet, Gorbachev Bakal Diusut )

Surat kabar Rusia Kommersant melaporkan bahwa Departemen Energi Amerika Serikat melarang para ilmuwannya untuk bepergian ke Rusia. Mereka juga memblokir akses penelitian kepada fisikawan Rusia yang sedang melakukan penelitian bersama Laboratorium Nasional Brookhaven di New York.

"Kerja sama ilmiah internasional selalu saling menguntungkan dan kedua sanksi unilateral ini akan berdampak negatif pada kelompok penelitian di Amerika Serikat," kata juru bicara itu. Jika tak ada konfirmasi resmi dari Amerika, kata dia, akan membahayakan proyek ilmiah antara kedua negara yang sudah disetujui oleh US National Science Foundation. (Baca:Rusia Gunakan Pasokan Gas untuk Ancam Ukraina )

Ketua Komite Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Rusia, Valery Chereshnev, mengatakan larangan dari Amerika tersebut tak berarti. "Ini adalah respon yang tak berdasar," kata Chereshnev kepada RIA Novosti. Menurut dia, larangan tersebut bersifat sangat politis.

Cheresnev mengatakan bahwa pusat penelitian ilmu pengetahuan saat ini sudah tersebar di berbagai negara. "Ilmu pengetahuan didasarkan pada keterbukaan, bukan pembatasan," ujarnya. (Baca:Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet )

AMRI MAHBUB | RIA NOVOSTI

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya