Senat Halangi Duta Besar Iran untuk PBB Masuki AS  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Selasa, 8 April 2014 09:53 WIB

(dari kiri) Senator Amerika Serikat Chuck Schumer, Pimpinan Senat Harry Reid Senator Patty Murray dan Dick Durbin berdiri di dekar layar yang menunjukkan hitung mundur menuju dihentikannya pemerintahan di Gedung Kapitol, di Washington, Senin (30/9). Kongres AS yang masih mengalami kebuntuan pada hari Senin mengenai usaha Partai Republik untuk menghentikan reformasi kebijakan kesehatan yang diajukan Presiden Barack Obama, berada di ambang penutupan sebagian besar pemerintahan AS yang bakal dimulai pada Selasa (1/10) pagi. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Washington - Senat Amerika Serikat meloloskan rancangan undang-undang yang berusaha untuk mencegah Duta Besar Iran untuk PBB, Hamid Abutalebi, memasuki wilayah Amerika Serikat pada Senin, 7 April 2014,

Rancangan undang-undang yang diusulkan oleh Senator asal Texas dari Republik, Ted Cruz, akan mencegah "orang yang diketahui sebagai teroris" memasuki Amerika Serikat untuk bertugas sebagai duta besar di Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bermarkas besar di New York.

Kemungkinan bahwa Abutalebi telah memainkan peran dalam krisis penyanderaan 1979-1981 telah memicu kemarahan beberapa pekerja Kedutaan Besar AS yang disandera oleh Iran selama 444 hari.

Beberapa anggota parlemen mengatakan mereka marah Presiden Iran Hassan Rouhani membuat pilihan seperti itu, dan Departemen Luar Negeri telah menyatakan keprihatinannya atas penunjukan Abutalebi. Amerika Serikat memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada tahun 1980 akibat krisis penyanderaan ini.

Amerika Serikat diminta memberi izin diplomat PBB untuk datang ke New York karena perjanjian negara ini dengan PBB. Namun, di bawah keadaan tertentu, ia dapat menolak untuk memberikan visa bagi diplomat tersebut.

Senator Charles Schumer dari Demokrat mengaku senang dengan lolosnya undang-undang ini. Ia dan Cruz, yang biasanya di sisi berlawanan dalam soal kebijakan, telah membahas undang-undang tersebut.

"Kita harus menutup pintu baginya dan orang lain seperti dia, bahkan sebelum dia datang ke Amerika Serikat, dan itulah tepatnya apa yang akan dilakukan RUU ini," kata Schumer.

Rancangan ini harus disetujui oleh DPR sebelum dikirim ke Presiden Barack Obama untuk ditandatangani menjadi undang-undang. Anggota DPR dari Demokrat asal Colorado, Doug Lamborn, juga memperkenalkan undang-undang serupa di DPR.

Belum ada pernyataan dari pimpinan DPR AS tentang prospek lolosnya RUU ini.

REUTERS | ABDUL MANAN

Berita Lainnya
Novel 'Doctor Zhivago' dan Propaganda CIA
Mengapa Ahli Yakin Sinyal Kotak Hitam Milik MH370?
Gedung Putih Larang Obama Selfie
Sebulan Mencari MH370, Berapa Ongkosnya?
AS Akan Kirim Jet Tempur F-16 ke Rumania








Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya