Sersan First Class Erick Rodriguez berjaga saat konferensi pers mengenai penembakan di pangkalan militer Fort Hood di Texas (2/4). Pelaku merupakan tentara Amerika yang sedang berada dalam perawatan kesehatan jiwa. REUTERS/Erich Schlege
Sejak 2013 hingga penembakan teranyar di Fort Hood pada Rabu sore, 2 April 2014, waktu setempat, setidaknya empat markas militer AS mengalami insiden seperti ini.
Dari keempat aksi tersebut, sebanyak 22 orang tewas dan puluhan mengalami luka-luka. Penembakan pertama terjadi pada 21 Maret 2013 di Quantico Marine, Virginia. Tiga orang tewas di sana.
Satu semester berselang, penembakan terjadi di Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat Washington Navy Yard. Jumlah korban tewas cukup banyak, yakni 13 orang.
Lalu penembakan kembali terjadi bulan lalu, yakni pada 24 Maret 2014. Giliran Naval Station Norfolk Virginia yang jadi sasaran. Dalam kasus ini, dua orang dilaporkan tewas.
Kasus terbaru terjadi pada Rabu lalu di Ford Hood, Texas. Seorang prajurit menembak secara membabi-buta ke arah rekannya. Empat orang tewas akibat aksi ini, termasuk si penembak yang diketahui bernama Ivan Antonios Lopez, 34 tahun. Dia menembak dirinya sendiri hingga tewas.
Masalah mental menjadi sorotan dalam setiap penembakan brutal. Penembak, yang sebagian besar merupakan tentara militer, dinilai mengalami masalah kejiwaan menyangkut stres dan tekanan pekerjaan.