Sensus Pertama di Myanmar, Rohingya Tak Diakui

Reporter

Senin, 31 Maret 2014 07:33 WIB

18 belas pengungsi rohingya yang sebagian besar anak-anak dan wanita ini mengungsi di Gedung LBH Jakarta, (09/07). Mereka mengharapkan dan meminta bantuan LBH Jakarta untuk mencari suaka ke Australia. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO ,Yangon: Myanmar mengadakan sensus penduduk secara nasional mulai dari 30 Maret sampai 10 April 2014. Ini sensus pertama dalam 30 tahun terakhir. Sensus diselenggarakan oleh Kementerian Imigrasi dan Populasi Myanmar.

Petugas sensus mengajukan 40 pertanyaan kepada setia penduduk dan rumah tangga dengan tujuan memberikan pemerintah informasi yang terbaru dan akurat di bidang sosial, ekonomi, dan demografi. "Hal ini akan kami lakukan demi memberikan manfaat kepada negara kami tanpa merusak perdamaian dan stabilitas Myanmar," kata Menteri Imigrasi dan Populasi, Khin Yi seperti dilansir Eleven Myanmar, Minggu, 30 Maret 2014.

Namun, pelaksanaan sensus mendapat perlawanan dari kelompok etnis. Kelompok etnis Budha Rakhine telah menyuarakan ancaman untuk memboikot sensus karena curiga etnis muslim Rohingya masuk dalam daftar sensus.(Baca:Thailand Telah Deportasi 1.300 Pengungsi Rohingya)



Kelompok yang tergabung dalam Komite Seluruh Warga Rakhine untuk Sensus (ARCC) menolak Rohingya diakui sebagai etnis legal di Myanmar."Begitu kami menerima konfirmasi bahwa kebutuhan kami dipenuhi, kami akan menghentikan aksi boikot kami,' kata Than Htun mewakili ARCC kepada Democratic Voice of Burma, Minggu, 30 Maret 2014.

Dalam daftar sensus sudah dicantumkan kode nomor etnis yang resmi diakui pemerintah yakni 135 etnis. Nama etnis Rohingya tidak tercantum didalamnya. Pemerintah Myanmar tegas menolak untuk memasukkan etnis Rohingya dalam daftar sensus. (Baca: Myanmar Tolak Akui Kewarganegaraan Rohingya)

"Hal utama adalah jika seseorang mengatakan dirinya Rohingya saat diajukan pertanyaan di rumahnya, maka kami tidak akan menerimanya. Kami akan memasukkannya sebagai etnis Bengali atau dalam daftar nama kode etnis khusus lainnya. Kami tidak akan meregistrasinya ketika mereka mengakui orang Rohingya," kata juru bicara pemerintah Myanmar, Ye Htut.

Pemimpin komunitas muslim di Aung Mingalar, pemukiman sekitar 4 ribu etnis Myanmar di Sittwe, mengatakan etnis Rohingya tidak akan memboikot sensus meski mereka tidak puas. Lagipula tidak ada pilihan bagi mereka kecuali berjuang di komunitas internasional. (Baca:PBB Kutuk Kekerasan terhadap Muslim Myanmar)

Sensus pertama kali diadakan di Myanmar pada masa rezim diktator militer berkuasa dibawah kepemimpinan Ne Win pada tahun 1973. Sebanyak 28,92 juta rakyat Myanmar terdaftar dalam sensus.

Sepuluh tahun kemudian, Myanmar kembali menggelar sensus. Saat itu jumlah populasi penduduk Myanmar menjadi 35,3 juta jiwa. Dan, pada 2013, jumlah penduduk Myanmar diperkirakan 61,57 juta jiwa.


ELEVEN MYANMAR |DEMOCRATIC VOICE OF BURMA | BBC | MARIA RITA HASUGIAN

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya