Suwarni ibu Sugianto Lo, penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang menunjukkan foto anaknya di kediamannya di Medan, Sumatera Utara, (25/3). (AP Photo/Binsar Bakkara)
TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Cheng Li Ping belum berani menceritakan kondisi suaminya yang menjadi korban kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH-370 kepada putra mereka. Dia terlalu takut mengatakan kepada sang anak bahwa ayahnya mungkin tidak akan pernah pulang.
“Saya tak sanggup. Saya tidak ingin menyakiti hati anak-anak,” kata wanita Tiongkok ini kepada CNN, Rabu, 26 Maret 2014. Sampai saat ini dia masih di Kuala Lumpur untuk menunggu bukti kuat tentang keadaan suaminya. (Baca: Dua Korban MH370 Tak Sempat Liat Bayinya)
Cheng menuturkan, dia tidak mampu meyakinkan diri untuk menerima kenyataan bahwa suaminya telah meninggal, bahkan setelah pemerintah Malaysia mengumumkan tidak ada satu pun penumpang yang selamat, tanpa bukti yang mendukung.
Meskipun secara resmi Perdana Menteri Najib Razak sudah menyampaikan penjabaran yang panjang, tapi pihak keluarga masih belum tahu di mana dan mengapa pesawat jatuh. Bahkan, hingga hari ini, Malaysia belum bisa menunjukkan bukti-bukti berupa puing pesawat.
Di Beijing, anggota keluarga begitu marah dan mendatangi Kedutaan Malaysia. Mereka mengecam maskapai, negara, dan semua yang terlibat dalam pencarian untuk memberikan informasi terbuka. (Baca: Penumpang Malaysia Airlines Titip CIncin Kawin)
Steve Wang, anak dari salah satu korban MH370, mengatakan kepada wartawan ia merasa “tidak ada bukti" bahwa pesawat ini jatuh di Samudra Hindia. “Jika Anda menemukan sesuatu, oke, kami bisa terima. Namun, ini tidak ada (bukti). Hanya ada data dan analisis,” tuturnya marah.
Para kerabat korban berharap semua pihak terkait tidak menyembunyikan kebenaran dan memberikan informasi secepatnya tanpa penundaan atau tanpa menunggu kesempatan terbaik datang.
Namun demikian, Pelaksana Tugas Menteri Perhubungan Malaysia, Hishammuddin Hussein, berdalih semua informasi telah diberikan. “Informasi kami rilis sebagai komitmen keterbukaan dan menghormati kerabat,” katanya, Selasa, 25 Maret 2014.