MH370 Buka Luka Lama Korban Pembajakan MH653  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Kamis, 27 Maret 2014 21:27 WIB

Dua kerabat penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370, saling berpelukan saat mengikuti aksi protes di depan kedubes Malaysia di Beijing, Cina, (25/3). (AP Photo/Ng Han Guan)

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Bila keluarga dari penumpang Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 harus menunggu jawaban selama 20 hari, keluarga penumpang MH653 yang celaka tahun 1977 harus terombang-ambing dalam ketidakpastian selama puluhan tahun. "Tiga puluh tujuh tahun kami menunggu, dan hingga kini masih tidak benar-benar tahu apa yang sebenarnya terjadi," kata Ruth Parr yang berumur 19 tahun ketika ayahnya, Thomas, meninggal dalam kecelakaan itu.

Pesawat MH653 dibajak pada tahun 1977 dalam perjalanan dari Penang ke Kuala Lumpur, ibu kota negara itu. Penerbangan pesawat jenis Boeing 737-200 ini berakhir di rawa mangrove, menewaskan 100 orang di dalamnya. Sebelum tragedi MH370, ini adalah insiden paling mematikan dalam sejarah penerbangan Malaysia.

Saat itu laporan resmi menyatakan pesawat telah dibajak. Namun hingga kini sang pembajak tak pernah diidentifikasi, meskipun rekaman suara kokpit menangkap segala sesuatu dari dalam ruang kemudi pesawat, termasuk suara tembakan yang menewaskan kedua pilot. Menurut laporan Departemen Penerbangan Sipil Malaysia saat itu, pesawat dibajak saat mendekati Kuala Lumpur.

Di tengah kebingungan tentang apakah pesawat sengaja mendarat di sana atau tidak, laporan menyimpulkan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh awak yang dilumpuhkan sehingga pesawat melaju tak terkendali. Saat itu pesawat mengalihkan penerbangan menuju Singapura.

Beberapa saksi mata pada saat itu melaporkan melihat pesawat terbakar sebelum menyentuh tanah, sementara yang lain melaporkan mendengar ledakan sebelumnya. Namun tim investigasi tidak bisa menemukan bukti untuk mendukung laporan tersebut.

Bagi keluarga korban MH653, pemberitaan MH370 membawa kembali kenangan traumatis mereka. Menurut beberapa orang yang ditemui CNN, selama bertahun-tahun mereka berjuang untuk mengatasi kesedihan berkepanjangan. "Selalu terngiang sepanjang waktu," kata Tom Sherrington yang ayahnya, Richard, juga berada di pesawat MH653. Dia mengatakan kerap melakukan kunjungan ke memorial yang dibangun di dekat lokasi kecelakaan di kota pesisir Malaysia, Tanjung Kupang.

Parr dan Sherrington memperingatkan bahwa setiap orang memproses kesedihan mereka dengan cara yang berbeda dan tidak ada jalan pintas. "Seiring waktu akan sedikit lebih mudah, tapi Anda tidak pernah bisa lupa tanggalnya," kata Parr.

CNN | TRIP B

Berita terkait

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

6 September 2017

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.

Baca Selengkapnya

Harapan Oposisi Jiran

23 Agustus 2017

Harapan Oposisi Jiran

Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.

Baca Selengkapnya

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

14 Agustus 2017

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

14 Agustus 2017

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

21 Juli 2017

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.

Baca Selengkapnya

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

28 Mei 2017

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.

Baca Selengkapnya

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

21 Mei 2017

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

17 Mei 2017

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.

Baca Selengkapnya

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

11 Mei 2017

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.

Baca Selengkapnya

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

10 Mei 2017

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya