Seorang anggota keluarga dari penumpang kapal Malaysia Airlines MH370 berteriak meronta ronta pada wartawan setelah menonton siaran televisi dari sebuah konferensi pers, di Hotel Lido di Beijing, Cina. Kerabat penumpang penerbangan Malaysia Airlines bereaksi dengan histeris pada hari Senin setelah perdana menteri Malaysia mengumumkan jet berakhir perjalanannya di Samudra India selatan. REUTERS/Jason Lee
TEMPO.CO, Beijing - Pemerintah Cina meminta Malaysia untuk membuka semua informasi dan bukti mengenai hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Permintaan yang dilansir Kementerian Luar Negeri Cina, Senin, 24 Maret 2014, ini terkait pernyataan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang menyebutkan pesawat jatuh di Samudra Hindia bagian selatan.
"Cina sudah menerima informasi mengenai pengumuman ini dan kami sangat memperhatikannya," tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina, seperti yang dilansir Reuters, Senin, 24 Maret 2014.
"Cina meminta Malaysia menyediakan semua informasi dan bukti bagaimana mereka bisa menyimpulkan hal tersebut," ujarnya. Selain itu, pemerintah Cina berharap pencarian tetap dilakukan.
"Malaysia Airlines sangat menyesal bahwa kami harus berasumsi di luar segala kemungkinan bahwa MH370 telah hilang dan tidak ada satu orang pun yang selamat. Anda akan segera mendengar pernyataan Perdana Menteri Malaysia dalam beberapa saat lagi, bahwa kami menerima bukti pesawat tersebut jatuh di Samudra Hindia selatan."