Seorang tentara Ukraina berjaga-jaga dipos perbatasan di desa Strelkovo, Kherson (17/3). Amerika Serikat sedang meninjau permintaan Ukraina untuk bantuan militer tapi Washington bersikeras membatasi bantuan untuk dukungan ekonomi karena berusaha dengan jalur diplomatik dengan Rusia. REUTERS/Valentyn Ogirenko
TEMPO.CO, Moskow - Rusia tak bisa menerima sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan negara-negara Barat sehubungan dengan bergabungnya Crimea dalam wilayah kesatuannya. Penolakan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, kepada rekannya dari AS, John Kerry.
Menurut Sergei, sanksi Barat terkait dengan bergabungnya Crimea ke Rusia sesuai dengan keinginan rakyat. "Sanksi yang dijatuhkan tidak bisa diterima dan menimbulkan konsekuensi," ujarnya di Moskow.
Dua diplomat senior itu berbicara melalui telepon beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin menandatangani perjanjian di Kremlin, yang berisi tentang Crimea Ukraina sebagai bagian dari wilayah Rusia. Keputusan inilah yang kemudian diprotes oleh Kiev dan Barat.
Pada kesempatan itu, Putin mengatakan bahwa Rusia tidak berniat menguasai bagian lain wilayah Ukraina. Namun demikian, pernyataan Putin mendapat komentar keras dari Kerry. Seperti ditulis kantor berita Reuters, Kerry mengungkapkan bahwa setiap serangan ke bagian lain dari Ukraina akan menjadi "langkah mengerikan" dan tantangan besar bagi Barat.
"Warga Republik (Crimea) telah menyatakan pilihannya secara demokratis sesuai dengan hukum internasional dan Pakta PBB yang bisa diterima dan mendapat tanggapan dari Rusia," kata Menteri Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan. Dia berkata, "Adapun sanksi yang diterapkan AS dan Uni Eropa tidak bisa diterima."