TEMPO.CO, Bangkok – Thailand akan segera mencabut status keadaan darurat di Bangkok menyusul meredanya kondisi di ibu kota Thailand tersebut setelah dua bulan didera keadaan mencekam akibat sejumlah demonstran yang menuntut mundurnya Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
Dilaporkan Bangkok Post, Sekjen Perdana Menteri Suranand Vejjajiva menuturkan bahwa masa darurat Bangkok dengan pemberlakukan undang-undang Internal Security Act (ISA) yang telah berlangsung sejak Senin, 25 November 2013 akan berakhir pada hari Selasa, 18 Maret 2014.
Undang-undang situasi darurat ini akan digantikan dengan undang-undang khusus yang lain yang akan mulai diberlakukan pada hari Rabu esok hingga 30 April mendatang.
Pencabutan ini, kata Vejjajiva, didasari atas dua alasan. Pertama, situasi Bangkok semakin tenang setelah protes mereda. Di lain pihak, pencabutan ini juga dilakukan untuk menggeliatkan kembali sektor usaha di kota ini, terutama di sektor pariwisata.
Situasi Bangkok memang memanas sejak beberapa bulan lalu. Para demonstran menuntut Yingluck untuk mundur dari jabatannya. Ia dituduh terkait dengan sejumlah korupsi. Namun, hingga kini Yingluck tetap bertahan meskipun 23 orang harus kehilangan nyawanya akibat bentrok dalam demonstrasi ini.
ANINGTIAS JATMIKA | BANGKOK POST
Terpopuler
Inikah 'Pilot Bayangan' dalam Penerbangan MH370?
Mengapa Sinyal Darurat Malaysia Airlines Tak Aktif
Kopilot MH370 Berencana Nikahi Pilot AirAsia
Plin-plan Soal MH370, Malaysia Diejek Publik Cina
Berita terkait
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina
18 November 2018
Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.
Baca Selengkapnya110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini
26 Oktober 2017
Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.
Baca SelengkapnyaThaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand
30 Agustus 2017
Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.
Baca SelengkapnyaYingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya
27 Agustus 2017
Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.
Baca SelengkapnyaHebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand
11 Agustus 2017
Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat
Baca SelengkapnyaUU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun
20 Juli 2017
Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.
Baca SelengkapnyaHina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun
11 Juni 2017
Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.
Baca SelengkapnyaKarena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook
16 Mei 2017
Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn
Baca SelengkapnyaFB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato
11 Mei 2017
FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.
Baca SelengkapnyaAnggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi
28 April 2017
Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.
Baca Selengkapnya