TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Malaysia akan menfokuskan pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang di dua wilayah berbeda. Kedua wilayah ini, menurut Perdana Menteri Najib Razak, diduga sebagai lokasi terbang pesawat ketika kehilangan komunikasi satelit.
Najib menyebut kedua wilayah ini sebagai koridor utara dan selatan. Koridor utara membentang dari perbatasan antara Kazakhstan dan Turkmenistan hingga ke utara Thailand. Sedangkan koridor selatan membentang dari Indonesia sampai Samudera Hindia bagian selatan. "Tim investigasi bekerja untuk lebih menyempurnakan informasi," kata Najib dalam jumpa pers, Sabtu, 15 Maret 2014.
Dia menambahkan, operasi pencarian di Laut Cina Selatan akan segera diakhiri. "Kami mengakhiri operasi kami di Laut Cina Selatan. Kami bekerja sama dengan negara-negara yang relevan untuk meminta semua informasi yang relevan dengan pencarian, termasuk data radar," katanya.
Sebelumnya, pihak berwenang Malaysia, seperti dilansir kantor berita Associated Press, mengatakan pesawat itu dibajak oleh orang yang memiliki pengalaman terbang. "Sudah dipastikan (bahwa pesawat dibajak)," begitu bunyi laporan yang dikutip berbagai media asing seperti Malaysiakini dan New York Daily News itu, Sabtu, 15 Maret 2014.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa para investigator menduga salah satu pilot pesawat atau orang lain yang memiliki pengalaman terbang ikut terlibat dalam pembajakan. Namun lokasi hilangnya pesawat yang belum jelas membuat para investigator belum mengetahui motif pembajakan.
Dugaan pesawat hilang karena dibajak itu menguat setelah ditemukannya sejumlah bukti. Antara lain, kedua sistem komunikasi pesawat dimatikan secara terpisah dalam kurun 14 menit. Hal ini mengindikasikan ada campur tangan yang tidak diinginkan.
AP | TRIP B
Berita terkait
Hilangnya Pesawat MH370, Misteri Penerbangan Terbesar di Dunia
57 hari lalu
Pesawat MH370 itu hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014 dan hingga kini jejaknya belum terlacak.
Baca SelengkapnyaMH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu
58 hari lalu
Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.
Baca SelengkapnyaMH370 Hilang Misterius, Perusahaan AS Klaim Bisa Temukan Lokasi Pesawat Jatuh
59 hari lalu
MH370 hilang tanpa jejak. Pemerintah Malaysia menyatakan akan mencari lagi pesawat ini jika ada bukti baru.
Baca Selengkapnya10 Tahun Pesawat Malaysia Airlines MH370 Hilang, Berikut Kilas Balik Tragedi 239 Penumpang Tak Pernah Ditemukan
5 Maret 2024
Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang pada 8 Maret 2014. Sebanyak lokasi dan 239 penumpang sampai sekarang belum ditemukan.
Baca Selengkapnya10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi
4 Maret 2024
Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu
Baca SelengkapnyaPengadilan Beijing Memulai Sidang Kompensasi bagi Korban MH370
27 November 2023
Pesawat MH370 menghilang pada 8 Maret 2014, membawa 239 orang - sebagian besar dari Cina - dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.
Baca SelengkapnyaPolisi Australia Tuntut Penumpang Pesawat Malaysia Airlines, Sempat Ancam akan Mengebom
15 Agustus 2023
Polisi Australia pada Selasa 15 Agustus 2023 menuntut seorang pria setelah diduga mengaku membawa bahan peledak dalam penerbangan Malaysia Airlines
Baca SelengkapnyaPenumpang Teriak "Hamba Allah", Pesawat Malaysia Airlines Putar Balik ke Sydney
14 Agustus 2023
Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 122 terpaksa putar balik ke Sydney, Australia, Senin 14 Agustus 2023 gara-gara insiden penumpang
Baca SelengkapnyaPutin Diduga Terlibat Jatuhnya MH17 Tapi Tak Bisa Diseret ke Pengadilan, Kenapa?
11 Februari 2023
Penyelidikan terbaru MH17 menemukan indikasi kuat keterlibatan Putin. Jaksa mengungkap penyebab Putin tak bisa diseret ke pengadilan.
Baca SelengkapnyaKremlin Menolak Tuduhan Putin Terlibat Kejatuhan MH17
10 Februari 2023
Kremlin, Kamis, 9 Februari 2023, menolak temuan jaksa internasional yang menginvestigasi kejatuhan Malaysia Airlines Flight 17 (MH17).
Baca Selengkapnya