PM Libya Ancam Bom Kapal Korea Utara  

Reporter

Senin, 10 Maret 2014 12:47 WIB

Perdana Menteri Libia Ali Zeidan. REUTERS/Ismail Zitouny

TEMPO.COTripoli – Perdana Menteri Libya Ali Zeidan mengancam mengebom sebuah kapal berbendera Korea Utara yang memasuki pelabuhan minyak yang dikuasai pemberontak Libya pada Sabtu malam lalu, 8 Maret 2014.

Zeidan, seperti dilaporkan Reuters, mengatakan, jika tidak mengikuti perintah, kapal akan dibom dan hal ini berisiko menyebabkan bencana lingkungan.

Kapal tersebut diketahui memasuki wilayah Libya dengan memaksa para buruh yang setia untuk membantu mereka berlabuh di pelabuhan As Sidra di kawasan yang dikuasai pemberontak. Rupanya, pemberontak Libya berusaha menjual minyak ke pasar dunia dengan bantuan kapal Morning Glory ini.

Sebelumnya, kata Zeidan, kapten kapal sudah diperingatkan melalui telepon untuk meninggalkan wilayah tersebut karena sudah terjadi pelanggaran hukum internasional. Namun kapal tersebut justru tetap mengangkut minyak dan akhirnya perlahan meninggalkan Libya.

Pemerintah Libya tak tinggal diam. Pasukan militer dan pejuang milisi yang setia telah mengepung kapal ini. “Jika kapal meninggalkan Libya, perang tak terelakkan,” kata Menteri Kebudayaan Libya Al Habib al Amin kepada Guardian.

Namun pemberonyak Libya tak gentar. Mereka malah balik mengancam. Jika kapal ini dihentikan atau diserang, itu pertanda untuk “memulai perang”.

ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS | GUARDIAN

Terpopuler
Pilot Boeing Sempat Kontak Pilot Malaysia Airlines
Potongan Bodi Malaysia Airlines Ditemukan
Istri Penumpang Malaysia Airlines Yakin Suaminya Selamat

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya