Dari Dublin, Tymoshenko Kecam Referendum di Crimea  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Jumat, 7 Maret 2014 08:42 WIB

Mantan Perdana Menteri Ukraina Yulia Tymoshenko dibebaskan dari penjara setelah lengsernya pemerintahan Viktor Yanukovych, di Kiev, Sabtu (22/2). Yulia kemudian berpidato di depan ribuan pendukungnya. REUTERS/Konstantin Chernichkin

TEMPO.CO, Dublin - Yulia Tymoshenko mengecam keputusan parlemen Crimea untuk menggelar referendum. Tokoh oposisi Ukraina yang baru-baru ini dibebaskan setelah menjalani hukuman penjara dua tahun menilai referendum warga bagian selatan Ukraina itu dilakukan hanya untuk melegitimasi rencana bergabungnya wilayah ini dengan Rusia. ”Kremlin harus memahami bahwa Ukraina adalah negara dan bukan suatu wilayah," kata dia kepada wartawan di Dublin pada konvensi Partai Rakyat Eropa atau European People's Party (EPP). ”Ukraina adalah negara berdaulat yang bebas untuk memilih bergabung dengan Eropa. Ini bukan sebuah koloni yang akan didorong ke dalam kandang.”

Crimea adalah wilayah yang mayoritas penduduknya adalah etnis Rusia--yang kini menjadi pusat ketegangan, menyusul terjungkalnya presiden Ukraina pro-Moskow, Viktor Yanukovych.

Para anggota parlemen tersebut menyatakan bakal mengajukan pertanyaan untuk memisahkan diri dari Ukraina dalam referendum pada 16 Maret mendatang. Langkah ini kian meningkatnya ketegangan di negara bekas Uni Soviet itu.

Namun, dia menyatakan referendum itu inkonstitusional. ”Saya ingin menanyakan apakah seseorang dapat memiliki referendum terbuka, adil, dan demokratis di bawah senjata Kalashnikov?” ujar Tymoshenko. Dia pun bertanya,” Siapa yang akan menghitung surat suara. Siapa yang bisa memastikan bahwa kehendak bebas rakyat tersebut tercermin sebagai keinginan untuk referendum?” ujar dia. ”Itulah alasannya referendum ini disebut tidak sah.” Dia menegaskan referendum di Crimea melanggar konstitusi Ukraina karena persoalan teritorial harus diputuskan oleh suara nasional.

Tymoshenko memimpin delegasi negaranya pada konferensi EPP di Dublin, ibu kota Irlandia itu. Ini adalah pertama kalinya ia telah meninggalkan Ukraina sejak dibebaskan dari penjara bulan lalu dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan.

Tymoshenko adalah pemimpin Revolusi Oranye 2004. Dia menjadi lawan politik Viktor Yanukovych dalam pemilihan presiden 2010, tetapi kalah. Ia menjadi target serangkaian investigasi kriminal yang diklaim banyak pihak bertujuan mengakhiri karier politiknya.

Tymoshenko pertama kali ditangkap pada Agustus 2011 dan dua bulan kemudian dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara atas tuduhan menyalahgunakan kekuasaan atas kesepakatan gas 2009 yang ia tandatangani kontraknya dengan Rusia.




BBC | TRIP B




Terpopuler













Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya