Mursi Jalani Sidang 'Main Mata' dengan Iran  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Senin, 24 Februari 2014 10:56 WIB

Presiden terguling Mesir, Mohamed Mursi berdiri dibelakang empat solidaritas Ikhwanul Muslimin di kandang di gedung pengadilan pada hari pertama persidangan, di Kairo. Morsi didakwa karena menghasut perbuatan kekerasan. REUTERS/Mesir Kementerian Dalam Negeri

TEMPO.CO, Kairo - Presiden Mesir terguling, Muhamad Mursi, dituduh "main mata" dengan Iran dengan membocorkan rahasia negara sebagai bagian dari rencana untuk mengacaukan Mesir. Hal ini terungkap dalam sidang kedua pengadilan untuk tuduhan spionase pada hari Minggu. Mursi, bersama 35 orang lain termasuk pemimpin Al-Ikhwan Al Muslimin, dituduh bersekongkol dengan kekuatan asing, kelompok Palestina Hamas, dan Iran.

Mursi dan tersangka lainnya dikatakan telah membocorkan rahasia pertahanan nasional dan memberikan "laporan keamanan dalam rangka mengacaukan keamanan dan stabilitas negara" pada Garda Revolusi Iran.

Jaksa mengatakan Mursi dan terdakwa lainnya melakukan kegiatan spionase atas nama Al-Ikhwan dan Hamas dengan tujuan "melakukan serangan teror di negara itu dalam rangka menyebarkan kekacauan dan menggulingkan negara" sejak 2005 hingga Agustus 2013.

Sebagian besar terdakwa juga dituduh menggerakkan kelompok bersenjata di dalam dan luar Mesir pada Januari 2011. Hal ini sebagai upaya menyerang tentara dan polisi serta menjebol penjara untuk memfasilitasi pelarian para tahanan.

Pada sidang hari Minggu, Mursi ditempatkan dalam kandang kaca kedap suara yang dirancang untuk menjaga dirinya dan para terdakwa lain menginterupsi persidangan.

Terdakwa lain di antaranya pemimpin Al-Ikhwan, Muhammad Badie, dan wakilnya, Khairat al-Shater. Mereka menyatakan tak menerima dakwaan yang dibacakan hakim.
Jika terbukti bersalah, para terdakwa bisa menghadapi hukuman mati.

Pada hari Sabtu, Mursi menyerukan kepada para pendukungnya untuk melanjutkan "revolusi damai" mereka selama persidangan.

Sejak kejatuhannya pada Juli tahun lalu, Mursi dan Al-Ikhwan telah berulang kali dituduh melakukan kekerasan, terutama selama pemberontakan anti-Mubarak. Mursi sebelumnya sudah diadili atas pembunuhan demonstran selama periode kepresidenannya dan pembobolan penjara selama pemberontakan yang menggulingkan Hosni Mubarak pada 2011.

Pada bulan Desember, Al-Ikhwan ditetapkan sebagai organisasi teroris. Penetapan ini merupakan sebuah langkah memberi otoritas kebebasan yang lebih besar atas tindakan keras terhadap kegiatannya. Masih ada satu lagi dakwaan yang akan disidangkan secara terpisah bagi Mursi, yaitu penghinaan terhadap pengadilan.

AL JAZEERA | TRIP B

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya