Polisi Thailand terjatuh setelah ledakan dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa anti-pemerintah di dekat Gedung Pemerintah di Bangkok (18/2). Seorang petugas polisi Thailand tewas dan puluhan polisi dan pengunjuk rasa anti-pemerintah terluka dalam pertempuran senjata dan bentrokan. REUTERS/Athit Perawongmetha
TEMPO.CO, Bangkok - Empat orang tewas dalam bentrok antara demonstran antipemerintah dengan polisi di Bangkok, Thailand, Selasa, 18 Februari 2014. Tiga demonstran pria tewas akibat granat dan seorang polisi tewas tertembak di kepala.
Situs CNN melaporkan kejadian ini bermula ketika polisi datang ke jalan untuk membubarkan lebih dari 6.000 demonstran yang berkumpul sejak sehari sebelumnya. Menurut laporan, beberapa kali polisi juga menembakkan gas air mata. Namun, baku tembak pun terjadi setelah beberapa demonstran mulai menembakkan senjata ke arah polisi. Jarak antara demonstran dan polisi hanya 200 meter.
"Selama baku tembak yang berlangsung 20 menit itu, sebuah granat meledak di antara demonstran dan polisi. Setidaknya empat dari mereka terluka," kata Kepala Keamanan Nasional, Letnan Jendral Paradon Patthanathabut.
Bentrok itu terjadi akibat ketegangan antara pemrotes dengan pasukan keamanan sejak kampanye menggulingkan Yingluck terjadi November lalu. Sejak saat itu, pengunjuk rasa berdatangan ke gedung pemerintahan dan kantor perdana menteri serta kabinet. Mereka meminta Yingluck mundur.
Selain korban tewas, Erwan Medical Center yang memantau rumah-rumah sakit mencatat 64 orang luka-luka dalam bentrokan itu. Namun, mereka tidak menjelaskan berapa jumlah polisi dan warga sipil yang terluka.