Disahkan, Aturan Suntik Mati Belgia Diperdebatkan  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Jumat, 14 Februari 2014 13:57 WIB

AP Photo/Virginia Mayo

TEMPO.CO, Brussels - Anggota parlemen Belgia akhirnya mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) yang memungkinkan eutanasia bagi anak, Kamis, 13 Februari 2014. Dalam RUU ini, anak yang sakit tak tersembuhkan atau anak yang mengalami kesakitan luar biasa dimungkinkan memilih untuk mengakhiri hidup atau eutanasia. Jika Raja Philippe menandatangani RUU ini, Belgia akan menjadi negara pertama yang menjalankan undang-undang eutanasia tanpa batas usia.

RUU ini lolos setelah 86 anggota parlemen menyetujui dan 44 anggota menolak. Eutanasia di Belgia diperbolehkan untuk anak yang sakit parah hampir menuju kematian atau mengalami penderitaan tak tertahankan secara konstan. (Baca: Parlemen Belgia Loloskan RUU Suntik Mati bagi Anak).

Langkah menyetujui eutanasia bagi anak ini merupakan versi terbaru dari Undang-Undang 2002 yang memungkinkan eutanasia untuk orang dewasa, dan kemudian diperluas bisa dilakukan untuk mereka yang berada di bawah usia 18 tahun. Namun undang-undang baru ini mensyaratkan permintaan eutanasia harus mendapat persetujuan tertulis dari orang tua.

Meskipun undang-undang eutanasia disetujui oleh majelis tinggi parlemen dan didukung kuat oleh mayoritas pejabat pemerintahan, keputusan ini tetap menimbulkan perdebatan. Penolakan datang dari pemuka agama, petugas medis profesional, dan para politikus konservatif yang berpendapat bahwa obat modern dapat meringankan penderitaan anak di bawah umur. Eutanasia pada anak juga dinilai tak etis.

Sepanjang pekan ini, 160 dokter anak Belgia menandatangani surat terbuka yang menyatakan bahwa tidak ada kebutuhan mendesak secara hukum untuk melakukan eutanasia pada anak, dan pada era modern ini sudah banyak ilmu pengetahuan mengenai obat-obatan untuk menghilangkan penderitaan terburuk bagi anak. Para demonstran yang menentang undang-undang ini turun ke jalan dan beberapa membawa papan tanda bertuliskan: "Perawatan! Jangan Membunuh".

Philippe Mahoux, senator Partai Sosialis yang mensponsori undang-undang ini, mengatakan dalam sebuah wawancara via telepon dari Brussel bahwa eutanasia hanya diperuntukkan bagi sejumlah kecil anak-anak yang sakit parah, seperti pasien kanker tanpa harapan keberhasilan pengobatan. "Ini adalah tindakan kemanusiaan yang memungkinkan dokter melakukan tindakan manusiawi untuk pasiennya," kata Mahoux.

Selama debat panjang di parlemen pada Rabu lalu, anggota Partai Sosialis menyatakan masalah ini adalah masalah belas kasihan dan kemanusiaan. "Ini adalah tanggung jawab kita untuk memungkinkan setiap orang untuk hidup dan mati dengan bermartabat," kata Karine Lalieux, anggota parlemen dari Partai Sosialis kepada media harian Belgia, Le Soir.

Dalam sebuah pernyataan sebelum pemilihan umum majelis tinggi pada Desember lalu, Komunitas Sant'Egidio, sebuah gerakan sipil Katolik, mengatakan memperluas hak hukum eutanasia akan membuka pintu pada jenis baru barbarisme. "Hal ini merupakan keprihatinan bahwa orang-orang sakit, terutama anak-anak, dapat memilih untuk mati karena takut membebani orang lain."

Di Amerika Serikat, eutanasia dilarang. Eutanasia hanya diizinkan di beberapa negara Eropa, seperti Belgia, Belanda, Luksemburg, dan Swiss. Belanda adalah negara pertama yang melegalkan eutanasia pada 2002 untuk pasien sakit parah dengan usia di atas 12 tahun. Luksemburg melegalkan eutanasia untuk orang dewasa. Dan hukum eutanasia di Swiss memungkinkan dokter membantu pasien meninggal lewat eutanasia.

NEW YORK TIMES | ROSALINA




Berita Lain:
Singapura: Marinir Pembunuh Tak Harus Dihormati
Singapura Tetap Minta Nama KRI Usman Harun Diganti
1.000 Kerangka Ditemukan di Kampus di AS

Ali Khamenei Ajak Mahasiswa Siapkan 'Perang Cyber'
Apes dalam Ajang Olimpiade Gara-gara Celana Melorot

Berita terkait

Piala Dunia 2018 Malam Ini: Prediksi Belgia Vs Tunisia

23 Juni 2018

Piala Dunia 2018 Malam Ini: Prediksi Belgia Vs Tunisia

Gerakan melawan Tunisia dalam lanjutan Piala Dunia 2018 malam ini.

Baca Selengkapnya

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Serangan Pisau di Brussels  

27 Agustus 2017

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Serangan Pisau di Brussels  

Klaim ISIS bertanggung jawab atas serangan pisau di Brussels tertuang dalam sebuah pesan pada akun media sosial yang menyebar di Internet.

Baca Selengkapnya

Lukai Tentara Brussels, Teriak 'Allahu Akbar', Pria Ini Ditembak  

26 Agustus 2017

Lukai Tentara Brussels, Teriak 'Allahu Akbar', Pria Ini Ditembak  

Serangan teroris terjadi di Brussels, ibu kota Belgia, seorang pria bersenjata pisau ditembak mati setelah melukai seorang tentara negara itu.

Baca Selengkapnya

Belgia: Keinginan Turki Menjadi Anggota Uni Eropa Harus Ditolak

5 Mei 2017

Belgia: Keinginan Turki Menjadi Anggota Uni Eropa Harus Ditolak

Di referendum itu, dia bisa melanjutkan atau tidak keinginan Turki menjadi anggota Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Promosi Jalur Sepeda, Menteri Ini Malah Kehilangan Sepeda

16 Februari 2017

Promosi Jalur Sepeda, Menteri Ini Malah Kehilangan Sepeda

Menteri bidang mobilitas Belgia kehilangan sepeda saat akan mempromosikan jalur sepeda di Brussels.

Baca Selengkapnya

Bergabung dengan ISIS, Bekas Pemain Futsal Belgia Tewas di Suriah

11 Februari 2017

Bergabung dengan ISIS, Bekas Pemain Futsal Belgia Tewas di Suriah

"Dia juga acap cedera di bagian ligamen."

Baca Selengkapnya

Listrik Padam Mendadak, Warga Belgia Panik  

10 Februari 2017

Listrik Padam Mendadak, Warga Belgia Panik  

Brussels, ibu kota Belgia, dan sejumlah tempat lainnya mendadak gelap gulita, Kamis, 9 Februari 2017, malam hingga Jumat dinihari.

Baca Selengkapnya

Terlibat Perang, Belgia Perintah Tahan Eks Menlu Israel

20 Januari 2017

Terlibat Perang, Belgia Perintah Tahan Eks Menlu Israel

Belgia mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap eks Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Livni atas dugaan terlibat kejahatan perang di Palestina.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom Teror Dua Pesawat di Brussels  

11 Agustus 2016

Ancaman Bom Teror Dua Pesawat di Brussels  

Penyiar Woestijnvis/Proximus, Bart Raes, mengatakan penumpang mengetahui ancaman itu dan harus menunggu sepuluh menit sebelum diizinkan meninggalkan pesawat setelah mendarat.

Baca Selengkapnya

Dituding Rencanakan Terorisme, 2 Pria Dibekuk Polisi Belgia  

31 Juli 2016

Dituding Rencanakan Terorisme, 2 Pria Dibekuk Polisi Belgia  

Dua pria itu diduga hendak menyerang sebuah lokasi di Brussel, Belgia.

Baca Selengkapnya