TEMPO.CO, Islamabad - Babak pertama dari peristiwa lama yang ditunggu-tunggu dari perundingan damai antara pemerintah Pakistan dan Taliban dimulai di Islamabad, Kamis 6 Februari 2014, kata sumber di pemerintah Pakistan. Rencana perundingan ini sebelumnya beberapa kali ditunda sehingga memicu keraguan bahwa perundingan itu bisa membuahkan hasil.
Gerilyawan Pakistan Taliban telah berjuang selama bertahun-tahun untuk menggulingkan pemerintah pusat dan mendirikan pemerintahan Islam yang kuat. Tetapi Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif percaya gerakan ini sekarang siap untuk bernegosiasi dan berhenti bertempur.
"Laporan kemajuan pembicaraan akan disampaikan kepada perdana menteri," kata pejabat pemerintah tersebut, yang menolak disebutkan namanya, karena ia tidak berwenang untuk mengomentari kemajuan pembicaraan damai itu. "Mereka bertemu di sebuah lokasi yang dirahasiakan."
Beberapa upaya sebelumnya untuk mengajak kelompok militan itu ke meja perundingan, gagal. Rencana perundingan damai terakhir urung dilaksanakan, Selasa lalu.
Suratkabar Dawn, mengutip sumber, mengatakan bahwa pertemuan hari Kamis itu diadakan dalam suasana yang ramah. Negosiator kedua belah pihak tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar soal perundingan pertama itu.
Banyak pihak di Pakistan ragu bahwa pembicaraan damai dengan sebuah kelompok pemberontak yang melakukan serangan hampir setiap hari di negara itu akan memberikan hasil.
Taliban telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan sejak awal tahun ini, memaksa tentara untuk mengirim jet tempur untuk membom benteng-benteng mereka di wilayah etnis Pashtun di Waziristan Utara, di sepanjang perbatasan negara ini dengan Afganistan.
REUTERS | ABDUL MANAN
Berita Lainnya:
Di Filipina, Ibu Dimutilasi 3 Anak Kandungnya
Rusia Larang Propaganda Gay di Olimpiade Sochi
Militer Bantah El-Sisi Jadi Calon Presiden Mesir
Badai dan Gelombang Besar Hantam Inggris
Jepang Butuh 50 Ribu Pekerja Asing
Berita terkait
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan
8 Agustus 2017
Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya
29 Juli 2017
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.
Baca SelengkapnyaFontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan
13 Juli 2017
Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter
Baca SelengkapnyaTruk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang
26 Juni 2017
Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.
Baca SelengkapnyaBom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas
26 Juni 2017
Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.
Baca SelengkapnyaTruk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan
25 Juni 2017
Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.
Baca SelengkapnyaLukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati
19 Mei 2017
Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.
Baca SelengkapnyaDiketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda
13 Mei 2017
Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal
8 Mei 2017
Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.
Baca SelengkapnyaPakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban
3 Mei 2017
Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.
Baca Selengkapnya