TEMPO Interaktif, Jakarta:Meski sedang menghadapi ancaman Amerika Serikat (AS), masyarakat di kota Baghdad ternyata masih menjalankan aktivitas sehari-harinya dengan normal. Tidak tampak kecemasan. Entah kalau di rumahnya masing-masing, kata Duta Besar Indonesia untuk Irak, Dachlan Abdul Hamid, di Baghdad kepada Tempo News Room yang menghubunginya melalui telepon, Rabu (12/3). Kondisi kota Baghdad, kata Dachlan, masih terlihat seperti dahulu. Pusat perdagangan masih buka dan dikunjungi para pembeli. Harga berbagai kebutuhan hidup pun masih normal seperti keadaan sebelum AS mengeluarkan ancaman perang. Yang ada dalam benak mereka, bagaimana bisa memenuhi kebutuhan ekonominya dahulu, katanya. Sekolah yang ada di kota Baghdad juga masih berjalan efektif, meski ada beberapa orang yang meninggalkan bangku sekolah. Guru dan pelajar masih melakukan aktivitasnya di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Masyarakat di Baghdad sangat mengharapkan AS urung menyerang Irak. Mereka terlihat antusias dengan adanya aksi tameng diri dari berbagai organisasi kemanusiaan di seluruh dunia. Yang menarik, kata Dachlan, masyarakat di Baghdad kini mulai memadati masjid dibanding sebelumnya. Dachlan mengatakan bahwa sampai saat ini tidak terlihat tentara atau peralatan perang yang disiagakan di Baghdad. Dia melihat semuanya masih berjalan seperti keadaan sebelum AS mengancam Irak. "Namun, kami tetap menghimbau kepada seluruh warga negara Indonesia untuk segera meninggalkan Irak," katanya. (Yandi MRTempo News Room)
Berita terkait
Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos
7 menit lalu
Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos
Paris Saint-Germain (PSG) kalah 0-1 dalam leg pertama semifinal Liga Champions. Luis Enrique masih optimistis bisa lolos.