Tentara Israel berjaga di dekat peluncur roket Patriot di kota Haifa, Israel (28/8). Pemerintah israel bersiaga menyusul kemungkinan serangan militer ke negaranya terkait konflik politik Suriah. (AP Photo/Tsafrir Abayov)
TEMPO.CO, Yerussalem - Mantan tentara militer Israel, Anat Kamm, yang dihukum karena membocorkan dokumen rahasia militer kepada suratkabar lokal Ha'aretz, dibebaskan, Ahad, 26 Januari 2014. Soal ini dikonfirmasi Badan Penjara Israel (Israel Prison Service-IPS) kepada kantor berita Cina, Xinhua.
Pada bulan Februari 2011, Kamm didakwa membocorkan 1.800 dokumen militer rahasia kepada wartawan Ha'aretz, Uri Blau.
Kamm keluar dari penjara Neve Tirza wanita disertai oleh ayahnya, tapi dia menolak menjawab pertanyaan-pertanyaan puluhan wartawan yang berkumpul di gerbang penjara.
Kamm rencananya akan dibebaskan Mei 2015. Namun, Dewan Pembebasan IPS menerima permintaannya untuk mempersingkat hukumannya menjadi tiga setengah tahun. IPS mempertimbangkan kelakuan baiknya selama ia ditahan.
Kamm awalnya dituduh melakukan spionase dan diinterogasi oleh Badan Keamanan Israel. Namun, dia menandatangani kesepakatan tawar-menawar dan akhirnya didakwa dengan pasal menyerahkan informasi rahasia tanpa dakwaan awal spionase dan "mencoba untuk membahayakan keamanan nasional."
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.