TEMPO.CO, Jakarta – Politikus PDIP, Rieke Dyah Pitaloka, mendesak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempercepat pemulangan tenaga kerja Indonesia overstayer (TKIO) di Arab Saudi. Hal ini terkait dengan kabar satu lagi warga negara Indonesia yang meninggal dunia di tempat penampungan.
“Seorang TKI asal Cirebon meninggal dunia setelah tiga kali ke rumah sakit selama berada di Tarhil Sumaysi,” kata Rieke dalam siaran pers yang diterima Tempo, Rabu, 15 Januari 2014.
Khotijah binti Hosen meninggal dunia pada Selasa, 14 Januari 2014, sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Khotijah sempat dilarikan ke rumah sakit, ketika ditemukan tidak sadarkan diri dengan mulut berbusa di Tarhil, Senin malam lalu. "Para TKIO terpaksa menggedor pintu dan jendela sekuriti untuk menarik perhatian agar si ibu segera dibawa ke rumah sakit. Butuh waktu 30 menit agar sekuriti datang,” kata Rieke dalam siaran persnya.
Khotijah meninggal dunia di Rumah Sakit Malik Pahad, Jeddah, meninggalkan bayi berusia empat bulan bernama Raihan.
Konsul Penerangan KJRI Jeddah, Syarif Shahabudin, mengatakan masih mencari kebenaran soal berita tersebut. “Sampai saat ini masih dalam proses klarifikasi kebenaran beritanya,” kata Syarif kepada Tempo.
Dia menambahkan, pemulangan TKIO masih terus dilakukan. Hari ini, 339 TKIO dipulangkan. Sedangkan jumlah terakhir TKIO di Tarhil Sumaysi masih dalam pendataan.
Dalam siaran persnya, Rieke mendesak agar Presiden SBY melakukan lobi tingkat tinggi agar pemerintah Arab Saudi segera memulangkan TKIO. "Pemerintah Saudi harus bertanggung jawab dengan menanggung biaya pemulangan karena aturan internasional,” kata Rieke.
NATALIA SANTI
Baca juga:
Pantau Banjir, Jokowi Malah Diminta Jadi Presiden
Benarkah Akil Bermain untuk Kemenangan Soekarwo?
Busyro: Anas Memang Tak Bawa Ember
Malam Ini, Mahfud MD Bongkar Manuver Akil