Cuaca Ekstrem, Warga Amerika Ini Tewas Membeku  

Reporter

Kamis, 9 Januari 2014 14:11 WIB

Sejumlah calon penumpang tertidur diatas bangku saat menunggu penerbangannya yang ditunda akibat badai salju di Bandara LaGuardia di New York, (3/1). REUTERS/Zoran Milich

TEMPO.CO, Jakarta - Ledakan suhu di Arktik membuat suhu di 50 negara bagian Amerika Serikat anjlok hingga minus 28 derajat Celcius. Akibatnya, tidak kurang dari 20 orang meninggal sejak Ahad, 5 Januari 2013. Di antara mereka tewas membeku. Sebut saja di Akron, Ohio, petugas pos menemukan mayat seorang pria di pinggir jalan. Sementara satu tunawisma mati membeku di belakang pertokoan Morningside, Maryland.

"Sedikitnya lima orang tewas setelah pingsan ketika menyekop tumpukan salju," tulis MailOnline, Rabu, 8 Januari 2014. Seperti di White Lake Township, pria 72 tahun ditemukan tewas sambil memegang sekop. Pria itu diperkirakan meninggal ketika berusaha menggali tumpukan salju yang menimbun traktornya di halaman belakang rumah. "Keluarga sempat kehilangan dia selama tiga hari."

Seorang pria di Ohio juga meninggal membeku ketika berjalan-jalan di kawasan rumahnya. Lelaki 58 tahun itu diduga meninggal akibat hipotermia dan tidak berhasil berjalan pulang ke rumahnya.

Di tempat berbeda, satu bocah laki-laki berusia 1 tahun asal Missouri juga tewas setelah mobil yang ditumpanginya menabrak pembajak salju. Ada juga perempuan 20 tahun meninggal ketika mobilnya meluncur di atas es dan menabrak traktor. (Baca juga: Badai Salju, Warga Amerika Dilarang Berkendara).

Sejumlah ahli perekonomian memprediksi "babi kutub" (istilah lain dari cuaca ekstrem) dapat merugikan Amerika Serikat hingga US$ 5 miliar. Sebab, suhu udara yang terus menurun membuat masyarakat tidak dapat beraktivitas normal. Mereka tidak bekerja, pertokoan dan restoran tutup, bahkan jadwal penerbangan liburan atau bisnis harus dibatalkan.

"Sekitar 200 juta orang di dua per tiga negara bagian timur terkena dampak 'babi kutub'," kata Senior Vice President Planalytics, Evan Gold. "Dengan angka itu, diperkirakan kerugian mencapai US$ 5 miliar."

Menurut badan cuaca negara Amerika, beberapa negara bagian, seperti Montana, Dakota Utara dan Selatan, Minnesota, Iowa, Wisconsin, Michigan, dan Nebraska, mencapai titik terdinginnya, yakni di bawah 11-22 derajat Celsius. Sementara suhu di Babbitt, Minnesota, mencapai minus 38,3 derajat Celsius. Suhu ini lebih dingin dibandingkan dengan suhu di Mars yang hanya sekitar minus 36 derajat Celsius pada 2 Januari 2014.
(Baca juga: Badai Salju, Napi Kembali ke Bui Setelah Kabur).

MAIL ONLINE | CORNILA DESYANA


Foto:
Penampilan Saat Suhu Dingin Ekstrem
Amerika Serikat Dilanda Musim Dingin Ekstrem


Berita Lain:

Main Petak Umpet, Bocah Ini Nyangkut di Mesin Cuci
Wartawan Ini Jadi 'Pengemis' di Internet
Jadi Badut, Lalu Menculik
























Advertising
Advertising

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya