TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri Mesir menyatakan pasukan keamanan telah menangkap Anas Beltagi, putra seorang pemimpin Al Ikhwan al Muslimun atas tuduhan menghasut kerusuhan. Hal ini merupakan langkah terbaru dalam penumpasan terhadap kelompok sekarang dicap sebagai organisasi teroris .
Anas ditangkap bersama dua rekannya di sebuah apartemen di Nasr City, Senin 30 Desember 2013. Polisi juga menemukan senapan dan amunisi. Nasr City merupakan lokasi protes untuk menyerukan kembalinya Presiden Mohamed Mursi. Protes itu digelar setelah militer menggulingkan tahta Mursi pada 3 Juli lalu.
Pasukan keamanan melancarkan tindakan keras terhadap Ikhwan Agustus lalu. Mereka menangkap puluhan pemimpin Ikhwan termasuk Mursi dan menempatkan mereka diadili karena menghasut terorisme dan kekerasan.
Sejak penggulingan Mursi , pasukan keamanan terus menyudutkan Ikhwan. Beberapa aksi penyerangan di Sinai selalu dituduhkan kepada Ikhwan. Namun, Ikhwan membantah memiliki hubungan dengan terorisme.
Amerika Serikat menyatakan keprihatinan atas penetapan Ikhwan sebagai kelompok teroris. "Kami tetap sangat prihatin tentang semua bermotif politik penangkapan, penahanan, dan proses hukum di Mesir. Tindakan ini menimbulkan pertanyaan tentang aturan hukum yang diterapkan memihak atau adil," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Marie Harf di Washington .
Selasa, pengadilan Kairo menghukum 139 anggota Ikhwanul dua tahun penjara dan denda 5.000 pound Mesir. Mereka didakwa terlibat dalam aksi kekerasan, memprotes dan kerusuhan.
Bulan lalu, Mesir mengeluarkan aturan tentang aksi protes. Aksi Unjuk rasa itu dianggap ilegal jika tanpa persetujuan dari polisi .
REUTERS | EKO ARI
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya