Pemberontak Sudan Selatan Dekati Kota Bor
Editor
Choirul Aminuddin
Senin, 30 Desember 2013 18:07 WIB
TEMPO.CO, Bor - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Ahad, 29 Desember 2013, melaporkan sekelompok angkatan bersenjata mulai mendekati sebuah kota kunci di Sudan Selatan di tengah kecamuk perang antara pendukung Presiden dan bekas Wakil Presiden Sudan.
Sebuah pesawat intai PBB merekam pergerakan mereka yang berada di jarak 50 kilometer dari Bor, ibu kota Provinsi Jonglei. Kota ini menjadi fokus perjuangan antara Presiden Salva Kiir dan bekas Wakil Presiden Riek Machar.
Lebih dari 1.000 orang telah tewas sejak pertempuran yang melibatkan dua kekuatan pada 15 Desember 2013. Akibat perang saudara tesebut, PBB dalam pernyataannya mengatakan, ribuan orang mengungsi ke markas PBB di negeri itu. "Jumlahnya kini mencapai 75 ribu orang."
Ketakutan di kalangan masyarakat, menurut PBB, menjadi-jadi setelah sejumlah pemuda yang bergabung dengan penyokong Machar hadir di Bor. Misi PBB untuk Sudan Selatan (UNMISS) menerima laporan bahwa sekelompok orang bersenjata terus bergerak tapi tidak bisa dikonfirmasi berapa jumlah atau lokasi pengikut Machar.
"UNMISS saat ini mengintai dari udara dan melaporkan bahwa mereka telah mengidentifikasi sekelompok orang bersenjata berada di sekitar 50 kilometer sebelah timur laut Bor," bunyi pernyataan PBB.
Meskipun demikian, belum bisa dipastikan siapa kelompok bersenjata tersebut. Kepala UNMISS, Hilde Johnson, yang memberikan laporan kepada Dewan Keamanan PNN pada Senin, 30 Desember 2013, soal krisis Sudan Selatan mengatakan bahwa krisis ini perlu diselesaikan secara politik.
PBB menerangkan, sejumlah orang telah kehilangan tempat tinggal akibat konflik tersebut. Mereka berjumlah 180 ribu orang, dan sebanyak lebih dari 75 ribu mengungsi di markas UNMISS yang ada di Juba, Bor, Bentiu, Malakal, dan Pariang.
"Di sana ada pertempuran antara pasukan Kiir dan Machar untuk memperebutkan Bentiu dan Malakal yang merupakan kota kunci kaya minyak."
Bentiu, ujar PBB, adalah kota persatuan yang sebelumnya tenang, namun kini bergolak. Selain itu, pertempuran sengit juga berlangsung di Kota Mayom, yang terletak di sebelah barat Bentiu.
AL ARABIYA | CHOIRUL