Spanyol Tangkap 8 Perampok Bank Global  

Reporter

Senin, 30 Desember 2013 13:14 WIB

Ilustrasi Anjungan Tunai Mandiri (ATM). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Madrid – Polisi Spanyol berhasil menangkap delapan orang yang diduga terlibat pecurian uang senilai lebih dari US$ 60 juta (Rp 735 miliar) dari bank-bank di seluruh dunia dengan meretas perusahaan-perusahaan pemroses kartu kredit dan kemudian menarik uang tersebut dengan mesin ATM.

Dilansir laman Reuters, penangkapan ini merupakan penangkapan terbesar di luar Amerika terkait serangkaian perampokan bank global, dikoordinasikan ke berbagai negara melalui mereka, dan menarik jutaan dolar hanya dalam hitungan jam.

Penangkapan ini adalah salah satu terobosan terbesar belum di luar Amerika Serikat sehubungan dengan serangkaian perampokan bank global, terkoordinasi di berbagai negara oleh sel-sel yang menarik jutaan dolar dalam hitungan jam.

Menurut pernyataan polisi Spanyol, dari delapan orang yang ditahan, enam orang di antaranya merupakan warga Rumania dan dua lainnya merupakan warga Maroko. Mereka ditangkap di pinggiran Kota Madrid dengan barang bukti sejumlah uang tunai, 1000 kartu kredit kosong, peralatan IT, dan perhiasan.

ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS

Baca juga:
Presiden Cina Antre di Kedai Bakpao
Liburan Obama di Hawaii Diusik Demo Anti-Drone
Perempuan Teroris Ledakkan Stasiun KA Rusia
H1N1 Kembali Menjangkiti Warga Amerika

Berita terkait

Pengadilan Spanyol Minta 2 Tokoh Kemerdekaan Catalonia Ditahan

17 Oktober 2017

Pengadilan Spanyol Minta 2 Tokoh Kemerdekaan Catalonia Ditahan

Pengadilan Spanyol memerintahkan 2 tokoh organisasi terbesar pendukung kemerdekaan Catalonia ditahan tanpa jaminan.

Baca Selengkapnya

Spanyol Ultimatum Catalonia Batalkan Kemerdekaan Dalam 8 Hari

12 Oktober 2017

Spanyol Ultimatum Catalonia Batalkan Kemerdekaan Dalam 8 Hari

Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy mengultimatum pemerintah Catalonia membatalkan kemerdekaannya dalam tempo 8 hari.

Baca Selengkapnya

Catalonia Batal Merdeka, Pilih Berdialog dengan Spanyol

11 Oktober 2017

Catalonia Batal Merdeka, Pilih Berdialog dengan Spanyol

Catalonia batal merdeka dari Spanyol, Carles Puigdemont memilih berdialog dengan Madrid.

Baca Selengkapnya

Begini Mahkamah Agung Hadang Catalonia Merdeka dari Spanyol

6 Oktober 2017

Begini Mahkamah Agung Hadang Catalonia Merdeka dari Spanyol

Mahkamah Konstitusi Spanyol memerintahkan penangguhan rapat parlemen Catalonia untuk menghadang kemerdekaan sepihak.

Baca Selengkapnya

Raja Spanyol Tuding Pemimpin Catalonia Hama Demokrasi

4 Oktober 2017

Raja Spanyol Tuding Pemimpin Catalonia Hama Demokrasi

Raja Spanyol tuding pemimpin Catalonia sebagai hama yang menggerogoti prinsip demokrasi.

Baca Selengkapnya

Ditolak Spanyol, Catalonia Tetap Deklarasikan Kemerdekaan

3 Oktober 2017

Ditolak Spanyol, Catalonia Tetap Deklarasikan Kemerdekaan

Pemimpin Catalonia, Carles?Puigdemont?menegaskan dirinya akan mendeklarasikan Catalonia secara sepihak jika Spanyol menolak hasil referendum.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Carles Puigdemont Tokoh Kunci Kemerdekaan Catalonia

2 Oktober 2017

Perkenalkan, Carles Puigdemont Tokoh Kunci Kemerdekaan Catalonia

Carles Puigdemont merupakan tokoh kunci kemerdekaan Catalonia dari Spantyol.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Utama Catalonia Merdeka dari Spanyol

2 Oktober 2017

3 Alasan Utama Catalonia Merdeka dari Spanyol

Catalonia?adalah salah satu daerah terkaya di Spanyol, menyumbang 18,8 persen GDP Spanyol, dibandingkan dengan 17,6 persen dari Madrid.

Baca Selengkapnya

Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

2 Oktober 2017

Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

Di bawah pemerintahan militer Spanyol, Franciscus Franco, budaya dan identitas Catalonia ditekan dan simbol-simbonya dilarang di publik.

Baca Selengkapnya

Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

2 Oktober 2017

Catalonia, Bergabung dengan Spanyol, Ditekan Militer, dan Merdeka

Di bawah pemerintahan militer Spanyol, Franciscus Franco, budaya dan identitas Catalonia ditekan dan simbol-simbonya dilarang di publik.

Baca Selengkapnya