Al Ikhwan Al Muslimun Masuk Daftar Teroris Mesir  

Reporter

Kamis, 26 Desember 2013 09:45 WIB

Sejumlah petugas kepolisian Mesir berjaga dilokasi tempat kejadian perkara bom mobil di Markas Kepolisian (24/12). Ledakan menewaskan setidaknya selusin orang, melukai lebih dari 100 orang. AP/Ahmed Ashraf

TEMPO.CO, Kairo - Pemerintahan sementara Mesir yang didukung militer menetapkan kelompok Al Ikhwan Al Muslimun sebagai organisasi teroris pada Rabu, waktu setempat. Langkah ini diambil setelah kelompok pendukung presiden terguling Muhammad Mursi itu dituding mendalangi serangan bom bunuh diri ke kantor polisi yang menewaskan sedikitnya 16 orang pada Selasa lalu.

Padahal kelompok Ansar Bayt al-Maqdis mengaku bertanggung jawab atas insiden yang juga melukai 140 orang itu.

Deputi Perdana Menteri, Hossam Eissa, dalam pengumuman melalui stasiun televisi al-Masriaya menuding aksi kekerasan yang dilakukan Al Ikhwan Al Muslimun telah melampaui batas. “Siapa pun yang mendukung kelompok ini, termasuk memberikan dana, akan dihukum,” kata Eissa.

Adapun Menteri Solidaritas Sosial, Ahmed al-Borei, menyatakan pemerintah melarang semua kegiatannya termasuk aksi demonstrasi.

Ratusan pendukung Al Ikhwan Al Muslimun langsung melancarkan protes di sejumlah kota di Mesir seusai pengumuman pemerintah. Di Kota Alexandria, beberapa demonstran melemparkan petasan ke arah aparat dan membakar sejumlah mobil polisi. Di Ibu Kota Kairo, demonstran berpawai di Distrik Dokki dengan mengacungkan empat jari sebagai simbol Rabaa (empat dalam bahasa Arab). Di Masjid Rabaa al-Adawiya, ratusan pendukung Mursi tewas dibantai oleh militer Mesir.

Akun Facebook Partai Keadilan dan Kebebasan yang berafiliasi dengan Al Ikhwan Al Muslimun menyamakan tindakan pemerintah Mesir dengan Israel. “Penetapan kami sebagai teroris sama dengan penetapan teroris gerakan perjuangan Palestina oleh Israel. Kudeta terhadap Mursi-lah yang seharusnya disebut teroris,” demikian pernyataan resmi partai.

Al Ikhwan Al Muslimun yang beranggotakan jutaan orang merupakan salah satu organisasi politik terbesar di Mesir sebelum penjungkalan Mursi oleh militer pada 3 Juli lalu. Gerakan sosial politik yang didirikan pada 1928 itu mampu meraup kemenangan besar dalam pemilu demokratis pertama setelah tumbangnya diktator Husni Mubarak pada 2011 silam.

Kini nasib buruk menimpa Al Ikhwan Al Muslimun. Mursi dan para petinggi kelompok didakwa dengan berbagai macam tuduhan, termasuk tindakan terorisme dan konspirasi dengan kelompok asing, yakni Hamas Palestina dan Hizbullah Libanon. Jika terbukti, mereka terancam hukuman mati.

L CNN | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita Lain:
Diakhir Tahun, Avril Lavigne Tampil Tanpa Eyeliner
Tips Sehat Selama Perjalanan Saat Liburan
7 Keunikan Tradisi Perayaan Natal di Indonesia
Pubertas Dini Membuat Remaja Putri Lebih Nakal?

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya