Petugas kepolisian Israel memeriksa sebuah bus setelah sebuah bom meledak di Tel Aviv, Minggu (22/12). AP/Tomer Appelboum
TEMPO.CO, Bat Yam – Sebuah bom meledak di dalam bus di Bat Yam dekat Tel Aviv, Israel, pada Minggu kemarin. Untungnya, bom meledak beberapa menit setelah penumpang diminta untuk turun. Polisi mengatakan, bukti awal menunjukkan bahwa serangan ini merupakan aksi teroris militan Palestina. Pasalnya, ledakan bom serupa juga pernah terjadi sekitar satu tahun lalu.
Dikutip New York Times, sang sopir bus, Michael Yoger, mengatakan bahwa penumpang lebih dulu melihat sebuah tas besar yang ditinggalkan di kursi. Ketika tidak ada yang mengklaim, salah seorang penumpang melihat ke dalam tas yang ternyata banyak kabel menjulur.
Yoger pun langsung memerintahkan seluruh penumpang untuk turun dan menelepon polisi yang datang tak lama kemudian. Lalu, sekitar 10 menit berselang, bom itu akhirnya meledak. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Hanya seorang tim penjinak bom yang mengalami gangguan pendengaran.
“Sudah jelas ini serangan teroris,” kata Micky Rosenfeld, juru bicara kepolisian. Namun demikian, tidak ada seorang pun yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
Meski begitu, Fawzi Barhoum, juru bicara Hamas, kelompok militan Islam yang mengontrol Gaza, memuji serangan ini. Dalam sebuah pernyataan ia berujar, “Ini merupakan aksi yang sangat berani. Perlawanan akan terus berlanjut. Ini akan menjadi prolog untuk memulai kembali operasi syahid.”
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.