Kesaksian Winnie Mandela Jelang Wafatnya Mandela  

Reporter

Jumat, 13 Desember 2013 17:51 WIB

Winnie Madikizela-Mandela (kiri), mantan isteri Nelson Mandela, dan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menghadiri misa kematian bagi Mandela di Gereja Metodis Bryanston di Bryanston, Johannesburg, Afrika Selatan, Minggu (8/12). AP/Peter Dejong

TEMPO.CO, London - Winnie Madikizela-Mandela merasa sangat beruntung bisa mendampingi mantan suami, Nelson Mandela, di saat-saat terakhir hidupnya. Dia mengisahkan momen terakhir bersama mantan suaminya.

Dalam wawancara dengan ITN, Kamis, 12 Desember 2013, Madikizela menceritakan dia mendapat panggilan telepon pada Kamis lalu tentang kondisi Mandela. Dia lantas menghubungi dokter yang merawat Mandela. “Tidak Mama, sebaiknya Anda menengoknya,” ujar Madikizela menirukan perkataan dokter Mandela. Dia segera sadar bahwa masalah serius sedang terjadi.

Sesampainya di rumah Mandela, dia pun segera menuju kamar mantan suaminya itu di lantai atas. Beberapa dokter berada tak jauh dari mantan pemimpin Afrika Selatan itu. Tetapi mereka tidak bicara sepatah kata pun.

Madikizela menunggui Mandela di sisinya hingga tiga setengah jam sambil terus melihat ke sebuah mesin. Yang membuat Madikizela terkejut, rupanya para dokter sudah mematikan mesin dialisis, hanya ada alat bantu yang mendeteksi denyut jantung dan tekanan darah. “Ketika sampai di sana, detak jantungnya sekitar 67 dan tekanan darahnya 55, tapi angka itu perlahan-lahan terus menurun,” ujarnya.

Dia memegang tangan Mandela. Tangan itu dingin. Napas penerima Nobel Perdamaian ini pun sangat pelan. Tak lama kemudian Mandela mengembuskan napas terakhir. “Dia telah tiada.”

Detik-detik terakhir Mandela ini terasa menyakitkan bagi Madikizela. Dia tidak bisa menggambarkan kesedihannya. Menurut dia, meski Mandela telah banyak melakukan banyak hal, ada banyak masalah pula yang belum selesai.

Setelah memastikan kematian Mandela, para dokter merapikan jenazahnya. Tak lama kemudian Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, tiba untuk melakukan penghormatan. Selanjutnya, dilakukanlah segala sesuatu yang diperlukan dan upacara resmi dilaksanakan untuk pria yang mempunyai nama kecil Rolihlahla itu.

Bagi Madikizela, sangat menyakitkan melihat jasad mantan suaminya terbaring sebelum dimakamkan. Menurut tradisi mereka, jenazah tidak diperlihatkan sebelum pemakaman. Namun dia dan keluarga tak bisa menampik, meski hati mereka sangat berat. Mereka juga harus berbagi dengan rakyat Afrika dan seluruh dunia.

Madikizela dan Mandela menikah pada 1959, dan berpisah pada 1992 --dua tahun setelah Mandela dibebaskan dari penjara yang mengurungnya selama 27 tahun. Mandela dipenjara karena menentang politik apartheid.


TELEGRAPH|FOXNEWS|DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

11 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

5 Maret 2024

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

5 Maret 2024

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

5 Maret 2024

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya

Nelson Mandela Akan Tersenyum Sambut Putusan ICJ Lawan Israel

28 Januari 2024

Nelson Mandela Akan Tersenyum Sambut Putusan ICJ Lawan Israel

Afrika Selatan mengatakan Nelson Mandela akan bahagia dengan putusan Mahkamah Internasional soal genosida oleh Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.

Baca Selengkapnya

Magubane, Fotografer Perekam Kekejaman Apartheid di Afrika Selatan Berpulang

2 Januari 2024

Magubane, Fotografer Perekam Kekejaman Apartheid di Afrika Selatan Berpulang

Peter Magubane, fotografer yang menyoroti perjuangan warga kulit hitam Afrika Selatan di bawah apartheid, meninggal dalam usia 91 tahun.

Baca Selengkapnya

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Mengenang Nelson Mandela, Bapak Demokrasi Afrika Selatan Meninggal 10 Tahun Lalu

6 Desember 2023

Mengenang Nelson Mandela, Bapak Demokrasi Afrika Selatan Meninggal 10 Tahun Lalu

Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menerima lebih dari 250 penghargaan internasional sepanjang hidupnya, termasuk Nobel Perdamaian 1993.

Baca Selengkapnya

Satu Dekade Kematian Nelson Mandela, Warisan Pro-Palestina Masih Terus Hidup

5 Desember 2023

Satu Dekade Kematian Nelson Mandela, Warisan Pro-Palestina Masih Terus Hidup

Dibebaskan dari hukuman 27 tahun penjara, ikon anti-apartheid Nelson Mandela memeluk Yasser Arafat, sebuah dukungan terhadap perjuangan Palestina.

Baca Selengkapnya