TEMPO.CO, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin membubarkan kantor berita RIA Novosti dan menciptakan kantor berita baru, Rossiya Segodnya. Langkah itu diumumkan Putin lewat dekret yang di-posting di situsnya, Senin, 9 Desember 2013.
RIA Novosti dilebur bersama radio Voice of Russia menjadi Rossiya Segodya atau Russia Today. Disebutkan fokus pemberitaan adalah kebijakan dan kehidupan publik pemerintah Rusia dengan layanan multibahasa.
Dalam dekret terpisah, Putin menunjuk Dmitry Kiselyov, tokoh kontroversial yang kerap dituduh sebagai corong propaganda, dan secara terbuka menyatakan sikap antigay, anti-Amerika, dan anti-pandangan oposisi sebagai Kepala Rossiya Segodya.
Kepada stasiun televisi pemerinta, Rossiya 24, Kiselyov mengatakan, misinya untuk memulihkan citra Rusia sebagai negara penting dan berniat baik di dunia.
Berbagai kalangan tidak percaya ketika kabar tersebut pertama kali tersiar. Salah seorang staf RIA Novosti yang tidak mau disebut namanya juga mengaku terkejut mengetahui kabar itu dari situs pemerintah Kremlin.
Kepala Administrasi Kepresidenan Rusia, Sergei Ivanov, mengatakan perubahan itu dilakukan dalam rangka penghematan dan efektivitas media pemerintah.
“Rusia memiliki politik sendiri yang mandiri dan sangat membela kepentingan nasional, sulit menjelaskan kepada dunia, tapi kita bisa melakukan ini dan harus melakukannya,” kata Ivanov.
Meski penerjemahan langsung Rossiya Segodnya adalah Russia Today, namun kantor berita tersebut berbeda dengan RT--saluran televisi berbahasa Inggris yang juga didanai Kremlin--yang juga dikenal dengan Russia Today.
Kepala RT, Margarita Simonyan, mengatakan dia baru mengetahui soal dekret Presiden itu lewat media massa.
Perubahan-perubahan termasuk amandemen hukum akan dilakukan pemerintah dalam tiga bulan mendatang. Rossiya Segodnya akan berkantor di gedung RIA Novosti di pusat Kota Moskow.
RIA Novosti didirikan tahun 1941, dua hari setelah tentara Nazi Jerman menginvasi Uni Soviet sebagai Biro Informasi Soviet. Wartawan RIA Novosti tersebar di 45 negara dan memiliki layanan 14 bahasa.
AL JAZEERA | RIA NOVOSTI | NATALIA SANTI
Baca juga:
Partai Demokrat Diminta Kesatria di Thailand
AS Pertahankan Program 'Perisai Rudal' di Eropa
Ledakan Bom di Bagdad Tewaskan 35 Orang
Rusuh di Little India, Singapura Larang Alkohol
Berita terkait
Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri
13 November 2017
Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.
Baca SelengkapnyaRusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara
17 Oktober 2017
Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.
Baca SelengkapnyaROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir
29 September 2017
ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..
Baca SelengkapnyaBerkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap
27 September 2017
Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.
Baca SelengkapnyaRusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik
6 September 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik
Baca SelengkapnyaPresiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika
1 September 2017
Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.
Baca SelengkapnyaDuta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang
24 Agustus 2017
Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum
Baca SelengkapnyaLiburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin
6 Agustus 2017
Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.
Baca SelengkapnyaPutin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun
31 Juli 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.
Baca SelengkapnyaKucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak
27 Juli 2017
Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.
Baca Selengkapnya