Mandela dan Empat Pemimpin yang Mengubah Dunia

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Senin, 9 Desember 2013 13:57 WIB

Saat menghadapi hukuman mati, Nelson Mandela berbicara dari beranda atas Pengadilan Rivonia, April 1964: "Selama hidup saya, saya telah mendedikasikan diri untuk perjuangan bersama orang-orang Afrika. Saya telah berjuang melawan dominasi putih, juga berjuang melawan dominasi hitam. Saya menghargai kondisi ideal sebuah masyarakat yang demokratis dan bebas di mana semua orang hidup bersama dalam harmoni dengan kesempatan yang sama. Ini adalah hal yang saya harapkan terwujud dan untuk direalisasikan. Bila perlu, saya siap mati untuk itu." AP/The Star Tribune, Jerry Holt

TEMPO.CO, Jakarta - Nelson Mandela telah mangkat. Hidupnya yang panjang melukiskan perjuangan, kesabaran, dan kekuatan memaafkan. Banyak yang terkesan oleh kekuatannya memaafkan musuh dan lawan-lawannya. Seperti pemimpin besar lainnya, dia besar bukan dari rahim ketenangan, namun dari rahim gejolak penuh tiupan badai. Ibarat layang-layang, makin dihantam angin, makin tinggi mereka. Berikut ini lima pemimpin yang dianggap mengubah dunia menurut situs LiveScience:

5. Nelson Mandela (1918-2013)
Mandela adalah seorang revolusioner antiapartheid, yang kemudian menjadi presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan 1994-1999. Mandela memimpin perjuangan Afrika Selatan melawan segregasi dan apartheid. Pada 1961, Mandela mendirikan Umkhonto we Sizwe, sayap militan dari Kongres Nasional Afrika, yang menentang sistem pemerintah Afrika Selatan segregasi rasial. Ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Namun, pada 1990, ia dibebaskan setelah kampanye internasional berhasil melobi untuk kebebasannya. Selama hidupnya, Mandela menerima lebih dari 250 penghargaan, termasuk Nobel Perdamaian pada 1993. Mandela meninggal pada usia 95, Kamis, 5 Desember 2013.

4. Mahatma Gandhi (1869-1948)
Mohandas Karamchand Gandhi memimpin perjuangan nasionalisme India melawan penjajahan Inggris pada 1920. Perjuangan tanpa kekerasan mengilhami gerakan serupa dalam mendukung hak dan kebebasan di seluruh dunia. Dia dijuluki Mahatma, yang berarti terhormat atau jiwa yang agung dalam bahasa Sansekerta. Gandhi dibunuh pada 30 Januari 1948 pada usia 78. Ulang tahunnya, 2 Oktober, diperingati sebagai hari libur nasional di India dan dirayakan di seluruh dunia sebagai Hari Internasional Tanpa Kekerasan .

3. Martin Luther King Jr (1929-1968)
Martin Luther King Jr adalah seorang aktivis Amerika dan kemanusiaan yang menjadi pemimpin Gerakan Hak Sipil Afro-Amerika. Mirip dengan Gandhi, King dikenal berjuang memajukan hak-hak sipil kulit hitam melalui pembangkangan sipil tanpa kekerasan. King ambil bagian dalam gerakan protes Montgomery Bus 1955. Aksi kampanye politik dan sosial ini menentang sistem angkutan umum yang mendiskriminasi ras di Montgomery, Alabama. King juga mengatur march di Washington pada 1963. Pidatonya berjudul I Have a Dream dikenang hingga kini. King tewas dibunuh pada 4 April 1968 di Memphis, Tennese.

Sebelum kematiannya, King menerima Hadiah Nobel Perdamaian 1964. Dia juga menerima penghargaan Presidential Medal of Freedom dan Medali Emas Kongres Anumerta. Pada 1986, hari lahirnya dijadikan hari libur federal di Amerika Serikat .

2. Bunda Teresa (1910-1997)

Bunda Teresa adalah seorang biarawati Katolik Roma kelahiran Albania. Pada 1950, ia mendirikan Misionaris Cinta Kasih di Calcutta, India, sebuah kongregasi religius yang saat ini aktif di lebih dari 130 negara. Dalam karyanya dengan Misionaris Cinta Kasih, Bunda Teresa merawat orang miskin, sakit, yatim-piatu, dan mereka yang sekarat .
Misionaris Cinta Kasih secara bertahap berkembang di luar India. Pada 2012, lebih dari 4.500 suster beroperasi di 133 negara. Mereka menjalankan rumah sakit dan rumah bagi orang-orang dengan HIV, kust dan TBC, dapur umum, anak-anak dan program konseling keluarga, panti asuhan, serta sekolah. Bunda Teresa dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 1979. Dia meninggal 5 September 1997 pada usia 87. Pada 2003, ia dibeatifikasi (ditetapkan sebagai orang suci) oleh Paus Yohanes Paulus II dan diberi gelar Beata Teresa dari Calcutta

1. Abraham Lincoln (1809-1865)
Abraham Lincoln adalah Presiden ke-16 Amerika Serikat. Di bawah kepemimpinannya, Amerika berhasil melalui Perang Sipil karena isu perbudakan selama 1861-1865.

Pidatonya yang berjudul Lincoln Gettysburg Address, yang disampaikan pada 19 November 1863, adalah salah satu pidato paling terkenal dalam sejarah Amerika. Di dalamnya, Lincoln menggemakan prinsip-prinsip kesetaraan manusia dari Deklarasi Kemerdekaan. Upaya Lincoln untuk menghapuskan perbudakan memuncak dalam Proklamasi Emansipasi, yang diterbitkan pada 1 Januari 1863. Mengukur dan mendorong Senat untuk meloloskan Amandemen Ketigabelas Konstitusi Amerika Serikat, yang secara permanen melarang perbudakan. Lincoln tewas dibunuh di Teater Ford di Washington DC pada 14 April 1865. Ia meninggal pada usia 56.

NUR ROCHMI

Berita Lain:
Kerusuhan Pecah di Little India Singapura
Ini yang Membuat Mandela Kagum pada Fidel Castro
Alasan Obama Ogah Pakai iPhone
Kronologi Kerusuhan di Little India, Singapura
Kerusuhan Pertama dalam Sejarah Singapura

Berita terkait

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

11 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

5 Maret 2024

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

5 Maret 2024

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

5 Maret 2024

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.

Baca Selengkapnya

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

3 Desember 2023

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

Doni Monardo menjabat sebagai Ketua Umum PPAD atau Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat untuk periode 2021-2026.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

3 Desember 2023

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

Doni Monardo jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023.

Baca Selengkapnya

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

26 Agustus 2023

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

Arist Merdeka Sirait meninggal dalam usia 63 tahun pada pukul 08.30 WIB di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Profil Luis Suarez, Legenda Barcelona dan Inter Milan yang Meninggal dalam Usia 88 Tahun

10 Juli 2023

Profil Luis Suarez, Legenda Barcelona dan Inter Milan yang Meninggal dalam Usia 88 Tahun

Luis Suarez merupakan pesepak bola yang aktif di era 50 hingga 70-an dan pernah menyabet Ballon d'Or, pernah memperkuat Barcelona dan Inter Milan.

Baca Selengkapnya