Siap Mundur, PM Thailand Tawarkan Referendum  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Minggu, 8 Desember 2013 15:12 WIB

Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra berbicara kepada sejumlah wartawan media asing di Gedung Pemerintaha, Bangkok, (7/12). Beberapa waktu yang lalu terjadi demonstrasi yang menuntut Yinluck mundur dari jabatannya. REUTERS/Dylan Martinez

TEMPO.CO, Bangkok - Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra mengusulkan referendum mengenai masa depannya pada hari Ahad. Ia juga berjanji untuk mengundurkan diri jika itu adalah yang dikehendaki mayoritas rakyat Thailand.

Para pengunjuk rasa tumpah di jalan-jalan Ibu Kota selama berminggu-minggu dan bentrok dengan aparat kepolisian. Mereka bersumpah untuk menggulingkan Yingluck dan mengakhiri pengaruh mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.

Demonstrasi kali ini adalah yang terbaru dalam hampir satu dekade pertarungan antara pendukung dan penentang Thaksin, mantan konglomerat telekomunikasi yang menjadi perdana menteri. Thaksin memenangkan dukungan besar di pedesaan dengan kebijakan prorakyatnya.

Yingluck, adik Thaksin yang memenangkan pemilu terakhir di Thailand, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pemerintah itu bahwa dia sedang mencari cara untuk mengakhiri konflik. "Kita harus melakukan referendum sehingga orang dapat memutuskan apa yang harus kita lakukan," katanya.

Pemimpin demonstran, Suthep Thaugsuban, mendesak didirikannya "dewan rakyat" dengan anggota terpilih untuk menggantikan pemerintahan saat ini. Yingluck menolak gagasan itu dan menyebutnya inkonstitusional dan tidak demokratis.

"Saya bersedia untuk mendengarkan proposal dari para pengunjuk rasa. Saya bukan orang yang kecanduan kekuasaan," katanya. "Saya siap untuk mengundurkan diri dan membubarkan parlemen jika itu yang mayoritas rakyat Thailand inginkan."

Pemerintah belum menggunakan kekerasan yang berlebihan terhadap para pengunjuk rasa dan Yingluck mengatakan kepada wartawan pada Sabtu bahwa polisi akan menahan diri, kendati demonstran mencoba menduduki gedung-gedung publik, termasuk kantornya.

REUTERS | TRIP B

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya