TEMPO.CO, Jakarta - Afganistan, Korea Utara, dan Somalia dinilai sebagai negara paling korup di dunia. Menurut survei Indeks Persepsi Korupsi (IPK) terbaru Transparency International yang dirilis Rabu, 4 Desember 2013, tiga negara itu mendapatkan skor 8.

Negara lain yang menduduki peringkat bawah adalah Sudan dengan skor 11, Sudan Selatan (14), Libya (15), Irak (16), serta Uzbekistan, Turkmenistan, dan Suriah (17). Suriah, negara yang kini dilanda perang, makin terjembap ke dalam kubangan korupsi. Dibanding tahun lalu, IPK mereka turun 9 poin. Peringkat mereka pun turun dari 144 ke 168.

Indeks ini dinilai berdasarkan persepsi korupsi di lembaga publik seperti partai politik, kepolisian, dan sistem peradilan menurut para ahli dan kalangan bisnis, lalu diangkakan. Angka 0 berarti paling korup dan angka 100 berarti paling bersih. (Baca: Politisi Afganistan Membelot ke Taliban)

Dari 177 negara, dua pertiganya masih memiliki skor di bawah 50. "Semua negara masih menghadapi ancaman korupsi di semua tingkat pemerintahan, " kata Huguette Labelle, Ketua Transparency International, dalam sebuah pernyataan.

Libya, Yaman, Spanyol, Australia, Guatemala, dan Madagaskar adalah negara-negara yang nilainya menurun secara signifikan menurut lembaga yang berpusat di Berlin, Jerman, itu. Indonesia berada di peringkat 114 dengan skor 32, sejajar dengan Mesir yang sedang dilanda konflik politik. Skor ini sama dengan skor tahun lalu. Skor tertinggi yang pernah diraih Indonesia adalah 38, sementara skor terendah 26.

Menurut Transparency International, akses yang kuat pada sistem informasi dan aturan yang mengatur perilaku pejabat publik dapat membantu negara meningkatkan upaya pencegahan korupsi. Sedangkan kurangnya akuntabilitas dan lemahnya lembaga masyarakat membuat persepsi ini makin jeblok.

Indeks negara yang berhasil meminimalisasi korupsi tetap berada di atas rata-rata. Denmark dan Selandia Baru tahun ini masih menjadi negara terbersih dengan skor 91. Di belakang mereka: Finlandia dan Swedia (89), Norwegia dan Singapura (86), Swiss (85), Belanda (83), serta Australia dan Kanada (81).

NUR ROCHMI | CNN | TRANSPARENCY

Terpopuler

Yusuf al-Qaradawi Mundur dari Al-Azhar Mesir
WNI di Hongkong Kena Virus Flu Burung Baru
Kim Jong Un Pecat Pamannya Sendiri
Demonstran Diizinkan Masuk ke Markas Polisi
100 WNI Terjebak Konflik di Yaman Utara