Partai Khan Buka Identitas Kepala CIA di Islamabad

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 1 Desember 2013 19:19 WIB

Pesawat Drone Amerika. Article36.org

TEMPO.CO, Islamabad - Partai politik yang dipimpin oleh mantan bintang kriket Imran Khan membuka identitas kepala misi CIA di Pakistan, sebagai bagian dari kampanye melawan serangan pesawat tak berawak (drone) Amerika Serikat di negara itu.

Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf ( PTI ) menyebut nama seorang pria yang ia sebut kepala misi CIA di Islamabad dalam sebuah surat kepada polisi. PTI menyebut pria itu sebagai salah satu orang yang bertanggung jawab atas serangan drone 21 November, yang menewaskan lima militan, termasuk komandan senior jaringan Haqqani.

John Brennan, Direktur Central Intelligence Agency (CIA), juga diusulkan sebagai "terdakwa" atas pembunuhan dan "berperang melawan Pakistan" terkait serangan drone.

Kedutaan Amerika Serikat mengatakan tidak bisa berkomentar soal itu. Juru bicara CIA Dean Boyd tidak mengkonfirmasi nama kepala misinya di Islamabad dan menolak untuk berkomentar soal itu.

Jika identitas pria itu terkonfirmasi sebagai kepala misi CIA, itu akan menjadi kedua kalinya kampanye anti-drone berujung pada dibukanya identitas kepala mata-mata AS di Pakistan.

Pada tahun 2010, kepala misi CIA lainnya, Jonathan Banks, disebut dalam insiatif dimulainya proses pidana setelah adanya serangan drone. Jonathan Banks pun dipaksa untuk meninggalkan negara tersebut.

Seperti halnya dalam kasus Bank, pertanyaan mengemuka soal bagaimana PTI bisa mengetahui identitas pejabat intelijen AS di negara itu.

Meskipun hampir semua mata-mata asing di Pakistan menggunakan penyamaran diplomatik untuk menyembunyikan tugas asli mereka, banyak orang, termasuk kepala misi intelijen, membuka identitas dirinya kepada badan mata-mata domestik negara itu.

Surat yang ditandatangani oleh juru bicara PTI Shireen Mazari menuntut 'kepala CIA' itu dicegah meninggalkan negara itu sehingga ia bisa ditangkap. PTI mengatakan pihaknya berharap akan bisa mengungkap "melalui interogasi " nama-nama pilot pengendali drone tersebut.

"Kepala stasiun CIA bukan pos diplomatik, karena itu ia tidak menikmati kekebalan diplomatik dan masih dalam batas-batas hukum nasional Pakistan," kata surat itu, seperti dimuat Guardian edisi 28 November 2013.

Guardian | Abdul Manan

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya