Ini Situasi Terakhir Australia Versi Dubes Nadjib

Reporter

Sabtu, 23 November 2013 05:23 WIB

Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema. ABC.net.au

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, mengaku tidak menyangka akan dipanggil pulang ke Jakarta. Sekalipun dia mengaku sudah mendengar lebih dulu tentang kabar penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat lainnya pada 2009.

Itu sebabnya, ketika perintah penarikan pulang itu disampaikan, Senin, 18 November 2013, Nadjib sedang menuju Brisbane, Australia Barat, untuk membuka Forum Indonesia-Australia. Forum tersebut dihadiri sejumlah lembaga penelitian dan universitas, antara lain LIPI, Universitas Gadjah Mada, dan UI.

Berikut ini wawancara Tempo dengan Nadjib pada Kamis, 21 November 2013, atau tiga hari setelah dia ditarik pulang.

Ketika Bapak dipanggil ke Jakarta, Bapak sedang berada di mana?
Hari Senin, saya berangkat ke Brisbane untuk acara Forum Indonesia Australia. Saya sudah setuju untuk membuka acara tersebut Selasa paginya. Ini sudah lama direncanakan. Pada kunjungan Wakil Presiden Boediono, saya memastikan lagi kehadiran saya.

Tapi, tiba-tiba, sebelum saya berangkat, memang saya sudah mendengar sebelumnya, berita ini muncul. Tapi, karena saya sudah berjanji, saya tetap berangkat ke Brisbane.

Apakah menyangka akan ditarik?
Tidak menyangka. Terus begitu saya mendarat, saya sudah terima instruksi dari Jakarta bahwa saya harus kembali. Saya segera ambil pesawat pertama pagi berikutnya karena sudah agak malam. Pesawat saya agak terlambat ke sananya (Brisbane).

Malamnya, dalam sebuah acara resepsi kecil di kalangan pembicara dan rektor dan vice counselor dari Griffith University, saya sudah menyampaikan permohonan maaf bahwa saya akan kembali ke Jakarta dan tidak akan ikut kegiatan tersebut. Mereka memberikan dukungan kepada saya.

Pagi-pagi sekali, jam 5 pagi, saya balik ke Canberra dengan pesawat pertama. Karena Pak Marty (Menteri Luar Negeri Indonesia) sudah mengumumkan pemanggilan saya sejak Senin, di Brisbane pun wartawan televisi sudah banyak.

Apa pernyataan Bapak saat itu?
Banyak pertanyaannya. "Are you leaving to Jakarta, Ambassador?" Ya, saya jelaskan, saya akan pulang ke Indonesia untuk konsultasi dan segala macam. Mereka tanya berapa lama, bagaimana perasaan saya. Saya bilang, saya tidak ada perasaan. Saya tentu saja harus mematuhi atasan saya.

Berikutnya: Kesulitan dapat tiket pulang

Berita terkait

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

54 hari lalu

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.

Baca Selengkapnya

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

55 hari lalu

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

21 Desember 2023

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

Salah satu ancaman yang dihadapi pengguna ponsel pintar atau HP adalah penyadapan. Berikut tanda-tanda HP disadap dan cara mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

3 Agustus 2023

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

Kesepakatan mencurigakan soal transfer Emilio Audero Mulyadi terungkap lewat penyadapan.

Baca Selengkapnya

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

20 Juni 2023

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, mengatakan penyalahgunaan perangkat spyware Pegasus oleh aparat merupakan unlawful surveillance

Baca Selengkapnya

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

17 Juni 2023

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

Pegasus sempat menggemparkan dunia karena digunakan untuk menyadap tokoh dunia, aktivis hak asasi manusia, jurnalis, bahkan lawan politik.

Baca Selengkapnya

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

28 Maret 2023

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

Pangeran Harry secara mengejutkan hadir di Pengadilan Tinggi London yang menyidangkan pemilik harian Daily Mail

Baca Selengkapnya

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

1 Maret 2023

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meredam kekhawatiran terhadap ancaman penyadapan akun WhatsApp. Berikut tips yang bisa Anda lakukan.

Baca Selengkapnya

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

28 Desember 2022

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

Komisi Yudisial mengatakan meski punya kewenangan penyadapan, namun hal itu tak mudah untuk dilakukan. Harus kerja sama dengan penegak hukum lain.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

30 September 2022

Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

Pada kasus Social Spy WhatsApp, puluhan domain Indonesia .id, .co.id dan .or.id secara serentak menyebarkan disinformasi.

Baca Selengkapnya