Myanmar Tolak Akui Kewarganegaraan Rohingya  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 22 November 2013 17:57 WIB

Anak-anak para pengungsi Rohingya mengungsi di Gedung LBH Jakarta, (09/07). Mereka mengharapkan dan meminta bantuan LBH Jakarta untuk mencari suaka ke Australia. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Yangon - Pemerintah Myanmar menolak imbauan Sidang Majelis Umum Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memberi hak kewarganegaraan bagi suku minoritas Rohingya. Pejabat Myanmar mengatakan negaranya tidak mengakui keberadaan “minoritas Rohingya”.

Melalui resolusi yang disahkan pada Selasa, 19 November 2013, Komite HAM PBB menyambut baik kemajuan HAM Myanmar di bawah pemerintahan Presiden Thein Sein. Namun, disampaikan pula perihal “keprihatinan yang serius” soal perlakuan terhadap minoritas muslim Rohingya di Arakan dan muslim lain di seluruh Myanmar.

“Pemerintah harus memberikan akses yang setara bagi minoritas Rohingya agar mendapatkan kewarganegaraan penuh serta melakukan penyelidikan yang menyeluruh, transparan dan independen terhadap seluruh laporan pelanggaran HAM,” demikian bunyi resolusi tersebut.

Resolusi itu juga menyatakan keprihatinan pada penundaan pendirian kantor Komisioner Tinggi HAM (OHCHR) oleh pemerintah Myanmar. Kantor OHCHR tersebut memungkinkan PBB untuk memonitor sendiri situasi HAM di lapangan.

Wakil Tetap Myanmar di PBB, Kyaw Tin, dan juru bicara Presiden Thein Sein, Ye Htut, menolak desakan PBB itu. “Kebijakan pemerintah Myanmar tidak mengakui istilah Rohingya, tapi Bengalis yang tinggal di negara bagian Arakan. Jika memenuhi syarat sesuai dengan UU Kewarganegaraan 1982, mereka bisa menjadi warga negara,” tulis Ye Htut di laman Facebook-nya, Kamis, 21 November 2013. “Pemerintah Myanmar tidak dapat ditekan. Ini hak kedaulatan kami.”

Dalam sidang PBB, Kyaw Tin mengatakan Myanmar telah lama menolak penggunaan kata minoritas Rohingya. Dia juga menegaskan penolakan untuk mempercepat pendirian kantor OHCHR di Myanmar.

Thein Sein diberitakan berjanji pada Presiden Barack Obama dalam kunjungannya pada November 2012 bahwa Myanmar akan segera memberi izin pembukaan kantor HAM PBB.

Penggiat HAM internasional berulang kali mengecam UU Kewarganegaraan Myanmar 1982 yang diskriminatif terhadap minoritas Muslim Rohingya karena UU itu menghapus kelompok itu dari daftar 130 minoritas yang diakui. Mereka mendesak agar UU itu diamendemen.

Sekitar 800 ribu warga Rohingya tinggal di negara bagian Arakan, utara Myanmar. Hak-hak asasi mereka dirampas otoritas lokal yang membatasi gerak dan akses ke layanan kesehatan maupun pendidikan.

Pemerintah tidak mengakui Rohingya sebagai warga negara dan menyebutnya sebagai “Bengalis”, sebagai anggapan bahwa mereka imigran ilegal asal negeri tetangga, Bangladesh.

IRRAWADDY | NATALIA SANTI




Penyadapan Australia | Vonis Baru Angelina | Adiguna Sutowo | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi

Berita Terpopuler







Polisi: Adiguna Tak Berbohong
Dokter Disiram Kopi, Ini Penjelasan RS Husada
Ini Kondisi Rumah Bos Angkot Penyekap 2 Gadis
Jokowi Bawa PM Belanda Blusukan ke Waduk Pluit
Vika Cabut Laporan, Kasus Flo Jalan Terus

Advertising
Advertising

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya