Petugas paramedis berusaha mencari korban yang terjebak di antara reruntuhan pusat perbelanjaan yang runtuh saat dalam proses pembangunan di Tongaat, Afrika Selatan (19/11). (AP Photo)
TEMPO.CO, Durban - Setidaknya satu orang dilaporkan tewas dan puluhan terperangkap di bawah reruntuhan mal yang ambruk. Kejadian ini menimpa sejumlah pengunjung mal di Kota Durban, Afrika Selatan, pada hari Selasa, 19 November 2013.
“Ini terjadi sekitar pukul 16.30 waktu setempat. Tiba-tiba saja sekitar 200 meter atap beton runtuh. Semua orang menjerit,” kata Fiona Mooneal, seorang saksi mata, kepada Reuters. Saat itu, ia tengah mencuci piring di rumahnya yang terletak tak jauh dari pusat perbelanjaan itu.
Belum diketahui secara pasti penyebab runtuhnya bangunan berlantai tiga ini. Banyak yang menduga bahwa pembangunan mal ini tidak sesuai dengan hukum yang berlaku. Bahkan, mal ini sudah dibuka padahal masih dalam tahap pembangunan.
Kini, pemerintah setempat berfokus pada evakuasi korban. Sebelumnya ramai diberitakan ada sekitar 50 orang yang terperangkap di dalamnya. Namun kemudian pemerintah memperkecil perkiraan hingga sekitar 24 orang.
Selain seorang pengunjung yang dilaporkan tewas, saat ini ada dua pengunjung lain yang tengah dalam kondisi kritis. Adapun mereka yang terperangkap diprediksi mengalami patah tulang, luka, dan beberapa mungkin mengalami kondisi yang parah.
Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat
28 Maret 2017
Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat
Aktivis anti-apartheid Afrika Selatan, Ahmed Kathrada, yang pernah dipenjara selama 26 tahun bersama Nelson Mandela, meninggal Selasa pagi, 28 Maret 2017.