TEMPO.CO, Dallas - Phyllis Hall, seorang perawat yang turut melakukan penyelamatan yang gagal atas John F. Kennedy pada menit-menit pertama setelah tertembak, buka mulut. Dia menggambarkan kekacauan saat Kennedy dilarikan ke ruang darurat rumah sakit tempat dia bekerja.
Dalam wawancara dengan Sunday Mirror, ia mengingat dengan jelas ekspresi Jackie Kennedy, yang duduk di samping suaminya saat ia tertembak dalam iring-iringan di Dallas. Jackie, kata perawat itu, mencengkeram kaki kanan Presiden saat ahli bedah berusaha menyelamatkannya. Upaya penyelamatan dilakukan selama 43 menit oleh sebanyak 20 staf rumah sakit.
Namun dia terkejut ketika kemudian Jackie beringsut dan hanya menatap dari kejauhan. Ekspresi wajahnya terlihat kosong.
Hall menyatakan ia terus bekerja selama berjam-jam setelah Presiden dinyatakan meninggal, padahal semestinya ia mendapat tugas jaga tak sampai malam. Ia bungkam setelah itu, bahkan tidak memberi tahu suaminya apa yang telah ia saksikan.
Namun, dalam wawancara baru-baru ini, ia mengungkapkan bahwa ia "sangat percaya pada teori konspirasi" seputar kematian Kennedy. "Dia meninggal karena peluru misterius yang bersarang di antara telinga dan bahunya," katanya.
Ia menyatakan, saat membopong kepala JFK, Hall melihat sebuah peluru yang tidak biasa. Peluru itu segera diambil dan tidak pernah terlihat lagi sejak saat itu.