Pemimpin ekonomi Indonesia Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima pemimpin ekonomi Australia Perdana Menteri Tonny Abbot sebelum 'ABAC Dialogue With Leaders' KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, Senin (7/10). ANTARA/Prasetyo Utomo
Menurut Dorling, Kedutaan Besar Australia di Jakarta adalah pos luar negeri pertama Badan Intelijen Australia. Berdasarkan informasi dari buku harian yang diterbitkan diplomat senior Australia diketahui bahwa Australian Defence Signals Bureau, yang kini menjadi Defence Signals Directorate, rutin membaca kabel diplomatik Indonesia sejak pertengahan 1950-an dan sesudahnya.
Aksi spionase Australia dimulai dengan kerja sama erat dengan intelijen Inggris Secret Intelligence Service (SIS), atau yang lebih akrab dikenal dengan MI6, dan Government Communication Headquarter (GCHQ). Seiring berjalannya waktu, Intelijen Australia juga berkolaborasi dengan badan intelijen Amerika Serikat Central Intelligence Agency (CIA) dan National Security Agency (NSA)."Dan kami tidak pernah berhenti memata-matai," kata Dorling.
Ia menyebut soal bocornya laporan sangat rahasia dari intelijen pertahanan soal Indonesia dan Timor Timur tahun 1999. Bocoran itu menunjukkan bahwa intelijen Australia memiliki akses yang luas atas komunikasi militer dan sipil Indonesia. "Pembakaran Dili oleh milisi dan militer Indonesia pada September 1999 tak mengejutkan bagi intelijen Australia," kata Dorling.