TEMPO.CO, Jakarta - Ellen DeGeneres menuliskan cek senilai US$ 10 ribu yang ditujukan kepada seorang wanita, Sarah Hoidahl. Wanita yang beruntung itu adalah seorang pelayan di rumah makan Ruby Tuesday. Bukan tanpa alasan DeGeneres memberikan cek sebesar itu kepada Hoidahl, Jumat, 18 Oktober 2013.
Hal itu berawal dari kejadian saat masa shutdown beberapa waktu lalu di Amerika. Kala itu dua orang wanita yang merupakan penjaga keamanan nasional datang ke sana untuk makan siang. Saat itu Hoidahl mendengar kedua wanita itu berbicara kalau mereka harus memesan makanan yang murah. Alasannya akibat shutdown, mereka yang harusnya cuti terpaksa masuk dan tidak dibayar. "Itu membuatku berpikir, 'Itu sangat sulit.' Aku seorang pelayan dan ibu tunggal. Aku tahu bagaimana rasanya," Hoidahl bercerita.
Lalu alih-alih memberikan bon makanan kepada kedua wanita itu, Hoidahl memberikan sebuah catatan untuk mereka. "Terima kasih untuk shutdown yang dilakukan pemerintah. Orang seperti kalian yang menjaga negara ini tidak dibayar, tapi aku masih. Makan siang aku yang traktir, terima kasih telah menjadi pelayan yang baik, ibu-ibu! Semoga harimu menyenangkan!" dia menuliskan.
Hoidahl menyebutkan jumlah makanan yang harus dibayarnya adalah sebesar US$ 27.75 dan sesudahnya ia hanya memiliki duit US$ 8. Menurut dia, dengan duit sejumlah itu, ia bahkan tidak mampu membeli bahan bakar untuk kendaraannya. Kisah itu tidak berakhir begitu saja karena kedua tentara itu mem-posting catatan Hoidahl ke akun Facebook mereka. Dari sinilah cerita itu sampai ke tangan DeGeneres dan Hoidahl pun diundang untuk hadir.
Awalnya DeGeneres mengganti seluruh bon makan milik kedua tentara itu kepada Hoidahl. Ia juga menghadiahkan satu set televisi berukuran 50 inci untuknya. Tidak cukup di situ, DeGeneres lalu menuliskan sebuah cek dan memberikannya untuk Hoidahl. "Kamu orang yang baik, kamu orang yang baik," ujar DeGeneres kepada Hoidahl, yang menerimanya dengan terkejut dan menangis.
LATIMES | DEWI RETNO
Berita Terkait
Ini Agenda Aksi FPI Menolak Lurah Susan
Taktik Pius Mendekati Prabowo Subianto
Aksi Mengusik Lurah Susan, FPI Beri Contoh Buruk
Mendagri Tak Tahu FPI Mulai Mengusik Lurah Susan
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya