Diam-diam Snowden Bertemu Empat Mantan Anggota CIA

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Sabtu, 12 Oktober 2013 11:01 WIB

Edward Snowden, seorang analis intelijen Amerika Serikat berusia 29 tahun, telah mengungkapkan dirinya sebagai sumber yang mengungkapkan telepon rahasia pemerintah Ameriksa Serikat dan program pengawasan internet. AP/The Guardian

TEMPO.CO, Moskow - Diam-diam, pembocor rahasia Amerika Serikat yang kini bersembunyi di Moskow, Edward Snowden, bertemu dengan empat mantan personel intelijen dinas rahasia AS, CIA. Hal ini terungkap setelah salah seorang dari mereka menyatakan empat laptop yang dibawa Snowden melarikan diri ke Hong Kong, sebelum ke Rusia, tak mengandung rahasia apa pun.

Dokumen-dokumen rahasia yang diunduh Snowden dari server National Security Agency diketahui disimpannya pada perangkat yang lebih kecil, seperti hard drive dan thumb drive. "Dokumen rahasia ini masih disimpannya dan belum diserahkan kepada pihak berwenang Rusia atau Cina," kata Ray McGovern, mantan analis CIA.

Pada hari Rabu, Snowden diketahui mengadakan pertemuan selama enam jam di Moskow dengan McGovern dan tiga mantan intelijen AS lainnya. Keempatnya kini dikenal menjadi kritikus program pengawasan pemerintah.

Snowden, 30 tahun, kini tinggal di sebuah lokasi rahasia di Rusia, di luar jangkauan pemerintah AS. Dia diburu aparat penegak hukum AS atas tudingan membocorkan perincian program elektronik rahasia untuk memata-matai warga AS ke media.

Dia pertama kali meninggalkan AS ke Hong Kong pada bulan Mei, kemudian, di bawah tekanan dari Cina, ia terbang ke Moskow. Selama ini, para pejabat AS mengatakan bahwa bahan rahasia yang diunduh oleh Snowden telah jatuh ke tangan Cina dan agen mata-mata Rusia, meskipun mereka mengakui tidak memiliki bukti terkait hal ini.

Selain McGovern, "tamu" Amerika lain yang pergi bersamanya menemui Snowden adalah Coleen Rowley, mantan agen FBI; Jesselyn Radack, mantan pejabat Departemen Kehakiman; dan Thomas Drake, mantan pejabat NSA yang juga dituntut karena diduga membocorkan rahasia terkait proyek NSA yang disebut "Trailblazer".

McGovern mengatakan Snowden "tidak menyesal sama sekali dan apa yang disampaikannya adalah kebenaran". Dia menolak untuk mendiskusikan di mana dan bagaimana mereka bertemu dengan Snowden, tapi ia mengatakan bahwa mereka harus melewati detektor logam sebelumnya, dan Snowden tampaknya dilindungi aparat keamanan Rusia.

REUTERS | TRIP B

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya