TEMPO.CO, Tripoli – Dalam rapat kabinet yang dipimpinnya, Perdana Menteri Libya menyatakan Libya akan kembali menjadi bangsa yang sehat, aktif, dan positif. Pernyataan ini disampaikan terkait dengan penculikan yang terjadi padanya. Ia meyakinkan bahwa penculikan ini merupakan aksi dari kemelut politik Libya.
“Kita harus hati-hati dan bersikap rasional dalam menangani masalah ini,” ujar Zeidan, seperti dilansir laman BBC, Kamis, 10 Oktober 2013.
Sebelumnya beredar kabar bahwa penculikan Zeidan merupakan bentuk kemarahan kelompok Al-Qaeda atas penangkapan Anas al-Liby oleh Amerika pada Sabtu lalu. Zeidan diduga membantu penangkapan Liby. Namun, pemerintah Libya menyangkal hal ini.
Tak lama setelah bebas, Perdana Menteri Inggris David Cameron menghubungi Zeidan dan berjanji akan membantu Libya mencapai stabilitas, kebebasan, kedamaian, dan kesejahteraan.
“Kedua pemimpin sepakat pemimpin yang dipilih secara demokratis (Zeidan) harus dapat menjalankan tugasnya dan memberikan transisi politik Libya yang bebas dari ancaman penculikan, kekerasan, dan intimidasi bersenjata,” kata juru bicara PM Inggris.