TEMPO.CO, Nairobi - Samantha Lewthwaite, yang dijuluki "White Widow" oleh media Barat, menuliskan tentang keutamaan membunuh kaum "kafir" dalam makalah sembilan halaman, yang diduga hendak dijadikan buku. Ia juga menghasut orang lain, termasuk anak-anaknya, untuk melakukan hal yang sama.
Naskah tulisannya yang tercetak dalam kertas ukuran A4 itu ditemukan di sebuah rumah di Kenya. Di rumah ini, ia dan kelompoknya diduga sedang merencanakan serangan terhadap dua hotel dan pusat perbelanjaan di Kenya.
Selain naskah, polisi juga menemukan buku hariannya, senjata AK-47, dan foto wanita 29 tahun itu bersama keempat anaknya.
Selain itu, ditemukan juga catatan harian yang menulis kesehariannya. Dalam catatan itu tersirat dia membesarkan anak-anaknya untuk mengikuti jejak ayah mereka, pelaku pemboman yang tewas, Germaine Lindsay.
Lewthwaite dituduh berada di balik plot teror yang berhasil digagalkan yang menyasar turis Barat di Kenya pada Natal 2011. Ia juga diketahui berada di balik serangan granat di sebuah bar di Resor Mombasa di Samudera Hindia tahun lalu.
Beberapa hari setelahnya, Interpol mengeluarkan surat perintah penangkapan yang menggambarkan dirinya sebagai "berbahaya". Dua anaknya yang lain, Abdur-Rahman, 5 tahun, dan Surajah, 3 tahun, diduga hasil dari hubungannya dengan teroris kelahiran London, Habib Saleh Ghani.
Sebelumnya Lewthwaite berhasil ditangkap, tapu dia sukses melarikan diri. Ia tengah hamil anak keduanya, Ruqayyah, ketika Lindsay meledakkan dirinya dalam sebuah bom bunuh diri di London yang menewaskan 26 orang.
Dia diyakini bersembunyi di Tanzania atau Somalia. Keterlibatannya dalam penyanderaan di sebuah mal mewah di Nairobi terungkap dari pengakuan seorang juru bicara Al Shabaab.
Dalam buku hariannya, putri prajurit Inggris asal Aylesbury di Buckinghamshire ini mengatakan dia "diberkati" karena menjadi istri mujahid yang mati karena berjuang (syahid). Ia juga menguraikan bagaimana dia mengorbankan hidupnya yang nyaman di Barat untuk melawan non-Muslim.
Lewthwaite berencana untuk menulis buku yang terdiri atas enam bab, masing-masing berisi jawabannya atas pertanyaan termasuk, "Jelaskan secara rinci apa artinya menjadi orang asing di antara keluarga Anda sendiri dan teman-teman" dan "Bagaimana realitas meninggalkan ibu, istri dan anak-anak?"
Tidak diketahui apakah dia menyelesaikan bukunya itu atau tidak. Yang jelas, kini keberadaannya tak diketahui. Setelah penyanderaan di Nairobi yang menewaskan lebih dari 6o orang, dia menjadi salah satu orang yang paling diburu di dunia.
MAIL ONLINE | TRIP B
Berita terkait
Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas
13 Agustus 2017
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya mengatakan 24 orang telah ditembak mati oleh polisi sejak Selasa, hari pemilihan umum
Baca SelengkapnyaTragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca
1 Februari 2017
Joy Wangari, murid kelas III Sekolah Dasar Mukandamia Solio, Kenya, tewas setelah dipukuli guru dan teman sekelas karena tak bisa membaca.
Baca SelengkapnyaAl-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya
28 Januari 2017
Keterangan al-Shabab kepada Reuters tersebut dibantah angkatan bersenjata Kenya.
Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS
28 Oktober 2016
Motif penyerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat itu belum diketahui.
Baca SelengkapnyaMalala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya
13 Juli 2016
Selama di pengungsian, Malala mengingatkan para remaja perempuan agar menempuh pendidikan 12 tahun.
Baca SelengkapnyaKepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya
19 Februari 2016
Kepala intelijen Al-Shahab Mahad Mohammed Karatey, berstatus sebagai seorang teroris, tewas terbunuh dalam sebuah serangan udara oleh militer Kenya.
Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen
21 Januari 2016
Salah Farah, seorang muslim warga Kenya, menolak permintaan milisi al Shabaab memisahkan diri dari penumpang bus beragama Kristen. Ia pun tewas.
Baca SelengkapnyaSerangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen
22 Desember 2015
Kaum muslim berdiri bersama umat Kristen dan menantang penyerang membunuh mereka semua atau pergi meninggalkan mereka.
Baca Selengkapnya50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba
3 September 2015
Serangan adalah upaya balas dendam kematian tujuh orang sipil oleh militer Uganda dalam upacara pernikahan di Kota Merka.
Baca SelengkapnyaIngin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer
17 Juli 2015
Kampanye mereka bertajuk "22 Hari Jalan Perdamaian".
Baca Selengkapnya