TEMPO.CO, Albuquerque – Tahu hukum, belum tentu akan taat hukum. Sebut saja kasus teranyar dari Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar atas kasus suap yang melibatkan dirinya. Hal ini terjadi pula pada seorang pengacara, yang sudah seharusnya tahu (dan taat) hukum. Parahnya, pelanggaran hukum ini ia lakukan kepada anaknya sendiri.
Adalah Geoffrey Scovil yang akhirnya harus berurusan dengan pihak kepolisian lantaran menggigit pipi anaknya sendiri. Dikutip dari laman Huffington Post, Minggu, 30 September 2013, pengacara asal Kota Albuquerque, New Mexico, AS, ini dilaporkan ke pihak keamanan oleh pelanggan restoran.
Ceritanya, seorang pelanggan restoran melihat Scovil menggigit pipi anaknya sendiri yang berusia 3 tahun di sebuah restoran. Si anak tampak kesakitan karena gigitan itu menimbulkan luka di pipinya. Tentu saja, kejadian ini dianggap sebagai penganiayaan anak.
Alih-alih mengakui perbuatannya, Scovil justru berdalih bahwa itu hanya ekpresi gemas karena si anak telah melemparkan bola ke arahnya dan memukul wajahnya lebih dulu. Namun, si anak membenarkan apa yang dilaporkan pelanggan restoran. Ia mengatakan pada polisi bahwa ayahnya telah menggigit pipinya.
Scovil pun dipanggil ke kantor polisi. Menghadapi panggilan ini, Scovil bukannya bersikap manis malah menyerang seorang polisi. “Scovil sangat konfrontatif,” ujar juru bicara kepolisian. Ia menambahkan, “Pengacara ini juga menolak untuk bekerja sama selama penyelidikan.”
Tentu saja, hal ini akan memberatkan dakwaannya. Polisi masih terus melakukan penyelidikan sebelum mengagendakan sidang untuk Scovil. Belum diketahui hukuman apa yang akan dilakoninya. Tapi sepertinya Scovil, sebagai pengacara, sudah tahu apa yang akan dihadapinya kelak. Dan tampaknya si pengacara akan membutuhkan pengacara lainnya. HUFFINGTON POST | ANINGTIAS JATMIKA
