TEMPO.CO, Banjul - Gambia menyatakan keluar dari kelompok Negara-negara Persemakmuran atau kumpulan 54 negara yang kebanyakan adalah bekas koloni Inggris. Mereka mengatakan "tidak akan pernah menjadi anggota suatu lembaga neokolonial apapun."
Dalam pengumuman tak terduga pada hari Rabu, 2 Oktober 2013 itu, pemerintah Gambia tak menjelaskan apa alasannya. "Pemerintah telah menarik keanggotaannya dari Persemakmuran Inggris dan memutuskan bahwa Gambia tidak akan pernah menjadi anggota suatu lembaga neokolonial dan tidak akan pernah menjadi bagian dari lembaga yang merupakan perpanjangan tangan kolonialisme," kata pernyataan resmi pemerintah.
Gambia bergabung dengan Persemakmuran pada 1965, ketika mendapat kemerdekaan dari Inggris. Meskipun tetap menjadi tujuan wisata utama bagi Inggris dan turis asing lainnya, negara ini telah lama memiliki hubungan politik yang bermasalah dengan pemerintah Inggris.
Inggris pernah mengutuk keputusan Presiden Gambia Yahya Jammeh --yang meraih kekuasaan setelah kudeta 1994-- karena mengeksekusi sembilan tahanan hukuman mati, termasuk seorang wanita, tanpa peringatan. Inggris menghentikan bantuan bilateral bagi Gambia pada 2011, namun masih memberikan kira-kira 8 juta poundsterling per tahun melalui sumbangan multilateral.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan keputusan mengenai keanggotaan Persemakmuran adalah urusan masing-masing anggota. "Namun kami sangat menyesalkan keputusan Gambia atau negara lain untuk meninggalkan Persemakmuran," katanya.
BBC | TRIP B
Terhangat
Amerika Shutdown | Pembunuhan Holly Angela | Mobil Murah
Berita lain
Jokowi Ingin MotoGP Digelar di Jakarta
Duet Jokowi-JK Terpopuler, PDIP Tidak Mau Terkecoh
Sultan Bicara Soal Kritik Amien Rais pada Jokowi
Berita terkait
Presiden Baru Gambia Bebaskan 117 Tahanan
20 Februari 2017
Presiden baru Gambia, Adama Barrow, membebaskan 117 tahanan masa presiden Yahya Jammeh yang dipenjara tanpa diadili.
Baca SelengkapnyaPresiden Gambia Barrow Hapus Kata 'Islam' dari Nama Negara
30 Januari 2017
Adama Barrow, presiden baru Gambia resmi menghapus kata "Islam" dari nama negara itu.
Baca SelengkapnyaAdama Barrow, Presiden Gambia Penuh Warna dan Tragis
27 Januari 2017
Adama Barrow, presiden Gambia yang baru bernasib tragis, dilantik di Senegal karena Yahya Jammeh menolaknya, dan tak dapat hadir di pemakaman anaknya.
Baca SelengkapnyaPresiden Barrow Tiba di Gambia Disambut Pejabat Militer
27 Januari 2017
Warga Gambia menginginkan masa depan negara lebih baik di bawah pimpinan Adama Barrow setelah selama 22 tahun di bawah pemerintahan Yahya Jammeh.
Baca SelengkapnyaKabur, Eks Presiden Gambia Kirim Surat ke Penggantinya
25 Januari 2017
Tak lama setelah meninggalkan ibu kota Banjul, mantan presiden Gambia, Yahya Jammeh menulis surat terbuka kepada Barrow.
Baca SelengkapnyaPorsche, Mercedez Dibawa Kabur Eks Presiden Gambia
25 Januari 2017
Mantan presiden Gambia Yahya Jammeh kabur ke luar negeri dengan membawa kenderaan mewah seperti Porsche, Mercedez, Buggati Veyron.
Baca SelengkapnyaKabur, Bekas Presiden Gambia Bawa Uang Negara Rp 147,1 M
23 Januari 2017
Mantan Presiden Gambia Yahya Jammeh kabur ke luar negeri dengan membawa kabur uang negara lebih dari US$ 11 juta atau Rp 147,1 miliar.
Baca SelengkapnyaAkhiri Kekuasaan, Bekas Presiden Gambia Kabur ke Guenia
22 Januari 2017
Kelompok hak asasi manusia menuntut Jammeh bertanggung jawab atas berbagai penyiksaan dan penahahan terhadap penentangnya.
Putra Presiden Ini Tewas Digigit Anjing
17 Januari 2017
Habibu Barrow, putra Presiden Gambia yang baru berusia 8 tahun, tewas digigit anjing
Baca SelengkapnyaSelama Ramadan Gambia Larang Musik dan Tarian
14 Juni 2016
Gambia adalah sebuah negara Islam sebagaimana ditetapkan Presiden Yahya Jammeh pada Desember 2015.
Baca Selengkapnya