TEMPO.CO, Kentucky - Entah bagaimana rasanya mengkonsumsi daging mentah. Tapi bagi Derek Nance, makan daging mentah adalah asupannya setiap hari. Dia tidak makan apapun selain daging mentah.
Sehari-hari, pria asal Lexington, Kentucky, Amerika, ini adalah tukang jagal. Sebelumnya, dia seorang tukang listrik. Awalnya dia makan normal. Tapi kebiasaan makan daging mentah ini adalah transisi alami baginya. Itu terjadi sekitar lima tahun yang lalu.
Saat itu, Derek putus asa mencari semua obat diet untuk sakit pencernaannya. "Aku pernah sakit untuk waktu yang lama, yang membuat aku bersedia mencoba sesuatu," kata Derek, seperti dilansir News.com.au, Rabu, 2 Oktober 2013. Setelah mencoba berbagai hal, Derek beralih ke konsep diet daging mentah yang pernah ada pada 1930-an.
Awalnya Derek tidak langsung makan daging mentah, tapi dia mengektraksi gandum dan susu untuk dietnya. Dia juga pernah mencoba menjalani diet Mediterania, pernah juga menjadi seorang Vegan (gaya hidup yang mengurangi makan makanan hewani yang tujuannya untuk menjaga kesehatan). Baru kemudian dia berubah 180 derajat dengan mengkonsumsi daging mentah.
"Setengah dari masalah pencernaan saya sebenarnya hanya soal kekurangan enzim. Tubuh saya tidak cukup memproduksi enzim untuk mencerna makanan bertepung," kata Derek soal alasannya memakan daging mentah. Untuk mengatasi masalah pencernaan ini, sebagian diet Derek terdiri atas daging busuk yang dia anggap mengandung 'bakteri probiotik'.
Diet yang dilakukan Derek ini mendapat dukungan dari pacarnya yang merupakan seorang vegetarian. Sayangnya, tidak semua orang mendukung perubahan gaya hidup Derek, salah satunya dari keluarga.
"Keluarga saya merasa saya sudah kehilangan (pengakuan dari keluarga). Mereka benar-benar berpikir saya gila dan saya tidak tahu mengapa. Makan daging mentah hanya sesuatu yang tidak biasa bagi mereka. Ayahku memiliki master dalam biologi dan memberitahu saya bahwa jika saya makan daging mentah, saya akan mendapatkan semacam patogen," kata dia.
Derek mengaku menyesal merasa seperti "orang buangan" dalam keluarga. Meski begitu, kini dia merasa lebih sehat dan bahagia dari sebelumnya. Dia tidak berpikir untuk mengubah lagi pola dietnya. Apalagi, pekerjaannya sebagai jagal hewan ternak, membuat dia bisa membawa pulang daging secara gratis.
