TEMPO.CO, ROMA — Bekas perdana menteri Italia, Silvio Berlusconi, secara tiba-tiba mengumumkan dukungan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Enrico Letta, Rabu 2 Oktober 2013. Pernyataan itu diungkapkan saat pemerintahan Letta menghadapi mosi tidak percaya parlemen setelah Berlusconi menarik lima menteri dari partainya.
“Italia membutuhkan pemerintahan yang dapat menghasilkan reformasi struktural dan institusional agar dapat tetap modern,” kata Berlusconi di hadapan anggota Senat Italia. “Keputusan ini diambil dengan berat hati.”
Pengumuman ini sekaligus pernyataan kekalahan Berlusconi setelah keputusannya untuk menggembosi kabinet Letta tidak didukung oleh internal partainya sendiri. Menurut Senator Roberto Formigoni, sebanyak 25 anggota partai Kebebasan Rakyat pimpinan Berlusconi, menyatakan mendukung pemerintahan Letta.
Jumlah ini cukup untuk mempertahakankan kabinet Letta dari mosi tidak percaya.
Pemilik klub bola AC Milan itu sengaja menarik lima menteri dari kabinet Letta karena marah atas rencana penggulingannya dari kursi Senat. Rencana yang akan diajukan pada Jumat mendatang itu dipicu oleh hukuman empat tahun penjara yang dijatuhkan pengadilan Milan terhadap Berlusconi atas kasus penggelapan pajak.
Partai pimpinan Berlusconi terpecah sejak pengadilan tinggi Italia menguatkan putusan hukum terhadap bekas perdana menteri itu. Namun persetruan internal partai semakin memanas setelah tangan kanan Berlusconi, Angelino Alfano, terang-terangan mendukung Letta. Alfano kini menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Italia.