Presiden Iran dan AS Ngobrol Via Telepon  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Sabtu, 28 September 2013 06:42 WIB

Barack Obama. REUTERS/Pete Souza

TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama berbicara melalui telepon dengan Presiden Iran Hassan Rouhani. Ini adalah percakapan langsung pertama antara pemimpin AS dan Iran sejak 1979.

Selama percakapan dengan Rouhani, Obama mengatakan dia mengulangi pernyataan yang dibuatnya minggu ini di PBB. "Yang terpenting adalah bergerak maju, saya percaya kita bisa mencapai solusi yang komprehensif," kata Obama kepada wartawan di Gedung Putih.

Obama percaya jika Iran mengerem ambisi nuklirnya dan komitmen itu dibuktikan dalam langkah nyata, maka sanksi internasional terhadap Iran akan berkurang.

Pada hari Jumat lalu, Rouhani mengatakan keterpilihannya membantu membuka jalan bagi Iran untuk hubungan yang lebih baik dengan Barat, yang telah menjatuhkan sanksi berat terhadap negara itu. Dia juga mengatakan Iran menginginkan resolusi cepat terhadap masalah nuklir.

Pemimpin Barat percaya bahwa program nuklir negara itu dirancang untuk memproduksi senjata, hal yang dibantah oleh para pemimpin Iran. Mereka menyatakan teknologi nuklir dikembangkan untuk tujuan damai.

"Saya yakinkan Anda bahwa di Iran, kehendak ini ada sepenuhnya, 100 persen, bahwa dalam waktu yang sangat singkat, akan ada penyelesaian masalah nuklir," katanya.

Kabar dari percakapan telepon bersejarah antara kedua presiden merebak setelah Rouhani menuliskannya di akun Twitter miliknya. Menurut posting Rouhani, Obama mengatakan kepada Presiden Iran bahwa "ia yakin hubungan antara Iran dan AS akan sangat mempengaruhi wilayah ini."

"@BarackObama pada @HassanRouhani Jika kita dapat membuat kemajuan pada file #nuklir , isu-isu lain seperti #Suriah pasti akan berdampak positif," kata Obama dalam pesannya.

Rouhani menanggapi dengan tweet-nya: " Dalam hal isu #nuklir , dengan political #will, ada cara untuk cepat menyelesaikan masalah ini."

Dia juga mengatakan kepada Obama, menurut posting Twitter-nya, ia berharap ada pertemuan antara perwakilan Iran dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu AS , China , Rusia, Inggris dan Perancis, serta Jerman untuk membahas isu tersebut.

"@HassanRouhani ke @BarackObama: Saya mengucapkan terima kasih saya untuk Anda untuk #keramahan dan panggilan telepon Anda. Semoga harimu menyenangkan, Presiden," tweet Rouhani lagi.

Sebelumnya, Rouhani kepada wartawan menyatakan ia berbesar hati dengan pertemuan hari Kamis antara Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif. Pertemuan ini merupakan bagian dari pertemuan antara Iran dan enam negara lain yang mencoba untuk mengatasi kekhawatiran internasional mengenai program nuklir Iran. Pertemuan ini adalah pertemuan tatap muka pertama dalam 30 tahun antara menteri dari dua negara itu.

CNN | TRIP B

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya