Korban Mal Kenya Pernah Bekerja di Indonesia  

Reporter

Selasa, 24 September 2013 11:35 WIB

Elif Yavuz bersama mantan Presiden AS Bill Clinton. Nydailynews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Drama penyerbuan dan penyanderaan di Westgate Mall, Kenya, menyisakan banyak kisah duka. Salah satunya adalah kematian Elif Yavuz, warga negara Belanda dan kekasihnya, Ross Langdon, arsitek asal Australia.

Perempuan asal Belanda itu sejatinya hendak melahirkan anak pertama mereka pada dua pekan mendatang. Namun, penembakan massal di pusat perbelanjaan mewah oleh kelompok militan Al Shabab pada akhir pekan lalu mengakhiri nyawa Yavuz dan Langdon bersama 60 pengunjung mal lainnya.

Menurut Ari Perdana, bekas kolega Elif di Bank Dunia Indonesia, perempuan 33 tahun itu sebenarnya tengah bekerja untuk Clinton Foundation, di Der es Salaam, Tanzania. “Namun dia memutuskan untuk melahirkan di Nairobi. Mungkin karena fasilitas kesehatannya lebih baik,” kata Ari kepada Tempo, Selasa, 24 September 2013.

Selama tiga tahun bekerja di Indonesia sejak 2006 hingga 2008, doktor lulusan Harvard University's School of Public Health ini tak segan makan siang bersama rekan-rekannya di kaki lima. Ari mengenang sosok Elif sebagai pekerja keras dan memiliki dedikasi tinggi. “Kami rekan kerjanya sering menyebut dia tipe development worker. Sebab, ia tak segan tinggal di komunitas miskin dan sangat bergairah dalam pekerjaannya,” ujar Ari.

Meski berbeda tim, Ari mulai dekat dengan Elif setelah keduanya berusaha mendaftar program doktoral di berbagai universitas luar negeri. “Kami sering saling memantau hasil tes hingga menghibur satu sama lain jika menerima surat penolakan,” ungkap Ari yang kini menjadi asisten Koordinator Pokja Kebijakan tim Nasional Percepatan Penganggulan Kemiskinan (PNP2K).

Setelah menerima sejumlah penolakan, Elif justru akhirnya diterima di sekolah bergengsi, Harvard. Ia lulus dari Harvard dengan disertasi mengenai malaria di Afrika bagian timur. “Elif membawa kebahagiaan untuk teman-teman kuliah dan anak-anak di Uganda saat mengerjakan disertasinya,” ungkap Dr Julio Frenk, Dekan Fakultas Harvard School of Public Health, seperti dilansir Sydney Morning Herald.

Bekas Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, sebagai pendiri Clinton Foundation menyatakan rasa dukacita atas kematian Elif yang mengenaskan. Keluarga Clinton menilai Elif sebagai pekerja yang brilian, berdedikasi tinggi, dan sangat dihormati para koleganya. “Kami sangat kehilangan dia.”

L SITA PLANASARI AQUADINI | SYDNEY MORNING HERALD

Baca juga:
Al Quran di Rusia Dihancurkan, Ulama Protes
Profesor Iseng Dibui, Intip Underwear Mahasiswinya
Gereja di Pakistan Dibom, 78 Tewas
Mesir Larang Semua Aktivitas Al-Ikhwan

Berita terkait

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

11 jam lalu

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

Top 3 Dunia, pada 18 Mei 2024, diurutan pertama berita tentang daftar orang tercerdas di dunia.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

1 hari lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

5 hari lalu

Shin Bet Selidiki Kegagalan Keamanannya dalam Serangan 7 Oktober: Seharusnya Bisa Dicegah

Kepala Shin Bet Ronan Bar mengakui Shin Bet gagal memberikan payung keamanan kebanggaannya bagi Israel dalam serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

7 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

13 hari lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

14 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

20 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

21 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

21 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

22 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya