Buku-Buku yang Pernah Dilarang di AS

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Senin, 23 September 2013 22:44 WIB

Anne Frank

TEMPO.CO, Washington - Buku Invisible Man karya Ralph Ellison baru-baru ini dilarang di seluruh perpustakaan sekolah di North Carolina, Amerika Serikat. Pelarangan ini cukup mengejutkan, karena di negara yang mengaku demokratis itu, larang-melarang buku masih dilakukan. Apalagi, banyak kalangan yang menyayangkan pelarangan bukan untuk konten yang tidak pantas melainkan karena kurangnya apresiasi atas karya sastra.

Buku ini tidak hanya dihapus dari daftar bacaan, namun secara eksplisit dilarang. Hal ini dilakukan setelah banyak keluhan orang tua yang berpikir jalan cerita dalam buku itu tidak pantas bagi anak usia di bawah 18 tahun.

Di AS, pelarangan buku beberapa kali terjadi. Berikut beberapa buku yang pernah dilarang di negeri Paman Sam:


The Diary of a Young Girl, Anne Frank. Pada tahun 2010, sebuah sekolah di Distrik Virginia memutuskan untuk menggunakan versi yang disensor dari Buku Harian Anne Frank karena salah satu orang tua merasa itu sangat seksual, dan bahkan homoseksual. Asal tahu saja, Nazi juga tak suka homoseksualitas.

Brown Bear, Brown Bear, What Do You See?, Bill Martin Jr. dan Eric Carle. Anehnya, buku menggemaskan tentang seekor beruang dilarang hanya sebentar pada 2010. Belakangan diketahui, Dewan Sekolah melarangnya karena menduga penulisnya, Bill Martin Jr. adalah Martin yang sama dengan yang menulis buku berjudul Ethical Marxism.

Merriam-Webster Dictionary. Beberapa tahun yang lalu, sekolah di California melarang buku ini karena mendefinisikan seks oral. Banyak yang mencemooh pelarangan itu sebagai: lebih baik buta huruf ketimbang mengetahui apa itu seks oral.

500 Years of Chicano History in Pictures, Elizabeth Martinez. Dilarang di Tucson, Arizona, di mana menurut University Marshall, setidaknya 60 persen siswa berasal dari keluarga Meksiko-Amerika. Buku ini dinilai rasis.

Where’s Waldo, Martin Handford. Pasalnya, ada gambar payudara pada salah satu ilustrasinya.

Scary Stories, Alvin Schwartz. Siapapun yang telah membaca buku-buku ini mengakui mereka dihantui gambar-gambar mengerikan.

Twelfth Night, William Shakespeare. Pada tahun 1996 sekolah-sekolah di kota New Hampshire berpikir bahwa kehidupan alternatif yang ditawarkan dalam cerita ini tidak baik bagi anak-anak mereka.

HUFFINGTON POST | TRIP B

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya