Mugabe Kembali Pimpin Zimbabwe

Reporter

Editor

Selasa, 29 Juli 2003 09:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Robert Mugabe kembali menjabat presiden Zimbabwe untuk kelima kalinya dalam masa enam tahun mendatang, setelah memenangkan pemilihan presiden yang paling ketat dalam sejarah negara tersebut, Rabu (13/3) waktu setempat. Pemilihan ini berlangsung di tengah persaingannya dengan kekuatan oposisi, ketidakstabilan negara, dan kekerasan. Hasil pemeilihan yang disiarkan oleh radio pemerintah menunjukkan kemenangan Mugabe atas pemimpin partai buruh, Morgan Tsvangirai. Berdasarkan hasil pendahuluan, Mugabe meraih 54 persen suara atau 1,685,212 suara, Tsvangirai meraih 40 persen suara atau 1,258,401. “Ada 3,130,913 suara yang sah dari 5,647,812 pemilih yang terdaftar,” kata Tobaiwa Mudede, pejabat pemilu setempat. Menurut Mudede, hasil pemilihan tersebut menunjuk Robert Gabrielle Mugabe meraih suara mayoritas kelima kalinya dalam pemilihan presiden di negara tersebut. Menteri Kehakiman Zimbabwe, Patrick Chinamasa, menggambarkan pemilihan ini seperti sebuah "runaway victory". Tapi pihak oposisi, Gerakan untuk Perubahan Demokrasi (Movement for Democratic Change) menolak hasil ini. "Ini pemilihan penuh keculasan besar yang pernah aku saksikan seumur hidupku,” kata Tsvangirai. Dia mengatakan hasil ini adalah kulminasi dari kekerasan sepanjang dua tahun terakhir yang didalangi pihak kepolisian. “Pemilihan ini tidak merefleksikan keinginan rakyat yang sebenarnya dan hasil ini tidak sah di mata mereka,” gugat dia. Usai pengumuman ini pihak keamanan Zimbabwe bersiaga penuh untuk mengamankan hasil pemilihan, dari berbagai kerusuhan yang diprediksikan bakal merebak. Menteri Luar Negeri Zimbabwe, Jack Straw, menggambarkan hasil ini tidak mengejutkan karena sebelumnya telah ada kampanye sistematis berupa kekerasan dan intimidasi untuk melanggengkan kekuasaan Mugabe. Hasil ini menurut Straw, tengah dikonsultasikan dengan Uni Eropa, pemerintah Inggris, Amerika Serikat, dan Negara Persemakmuran, untuk mengambilkan langkah berikutnya. “Jika Presiden Mugabe memiliki kepercayaan penuh, dia akan memerintahkan polisi memadam kan kerusuhan,” ujar Straw sambil menambahkan Mugabe akan memerikan keterangan mengenai hasil pemilihan ini kepada parlemen, Kamis besok. Beberapa pengamat independen mempertanyakan validitas hasil tersebut, karena pemilihan presiden dilakukan di tengah berkecamuknya kekerasan, intimidasi, dan kebingungan dari ribuan pemilih di ibukota Harare. “Pemilihan presiden ini tidak memenuhi kriteria dari sebuah pemilihan presiden," kata Kare Vollan, seorang pengamat independen dari Norwegia. Vollan menambahkan, mereka menemukan kesalahan di setiap tahap proses tersebut, mulai dari pendaftaran pemilih, kampanye, hingga saat pemilihan. Sam Motsuenyane, ketua pengamat independen dari Afrika Selatan juga mencurigai hasil pemilihan itu, dengan menyebutkan “akan mempertimbangkan legitimasi dari pemenang.” Dari Washington dilaporkan, Menteri Luar Negeri AS, Colin Powell mengisyaratkan sebuah sanksi internasional ke negara tersebut. “Mugabe dapat saja mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden di Zimbabwe, tapi tidak memperoleh legitimasi demokrasi,” ujar Powell mengingatkan. Sedangkan Sekjen PBB, Kofi Annan meminta berbagai pihak di Zimbabwe tenang dan menahan diri, usai pemilihan presiden yang hasilnya dinilai para pengamat kontroversial. (Yura Syahrul - Tempo News Room/Guardian/AFP)

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

31 detik lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Menang, Apriyani / Fadia Kalah, Indonesia vs Korea 2-1

2 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Menang, Apriyani / Fadia Kalah, Indonesia vs Korea 2-1

Ester Nurumi Tri Wardoyo, berhasil mengalahkan wakil Korea Selatan, Kim Ga Ran, dalam pertandingan ketiga semifinal Piala Uber 2024 lewat rubber game.

Baca Selengkapnya

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

5 menit lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

9 menit lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

16 menit lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kaji Penerapan Publisher Rights Australia

19 menit lalu

Indonesia Kaji Penerapan Publisher Rights Australia

Indonesia berencana mempelajari penerapan aturan Publisher Rights dari Australia yang telah lebih dulu melakukannya.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

19 menit lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

30 menit lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

30 menit lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

33 menit lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya