Kemenangan Miss America Munculkan Rasisme

Reporter

Selasa, 17 September 2013 18:31 WIB

Miss New York Nina Davuluri, terkejut saat mendengar namanya dinobatkan menjadi Miss America 2014 pada malam final di Atlantic City, New Jersey (15/9). Ia menjadi kontestan asal New York kedua yang menjadi Miss America secara berturut-turut. (AP Photo/Mel Evans)

TEMPO.CO, Atlantic City- Nina Davuluri, pemenang kontes kecantikan nasional Miss America boleh jadi saat ini sesak nafas.

Penobatan dirinya sebagai perempuan tercantik di Amerika Serikat melalui lomba kontes kecantikan tak sepenuhnya berbuah bahagia. Sebab, tak lama setelah dia berpidato kemenangan pada Senin, 16 September 2013, Davuluri mendapatkan cercaan dari media sosial, akun Twitter.

Salah seorang pengguna Twitter berkicau begini, "Ini Miss America, bukan Miss Negara Asing." Sedangkan pengicau lainnya menulis, "Miss America atau Miss Al-Qaeda?"

Cercaan terhadap Davuluri mendapatkan tanggapan dari Ibrahim Hooper, Direktur Komunikasi Nasional di Dewan Hubungan Amerika-Islam.

Dia mengatakan, jika masyarakat memberikan label salah terhadap dia sebagai seorang muslim, saya menganggap bahwa orang-orang itu terlibat dalam fanatisme anti-Islam yang disampaikan melalui internet. Mereka menyerang seseorang yang beragama Islam meskipun dia tidak melakukannya (terorisme)."

Hooper menambahkan, "Jelas, kami akan melawan serangan rasisme terhadap individu."

Berbagai tangggapan miring itu ditepis Davuluri dengan mengatakan bahwa dirinya harus naik (ke panggung). "Saya yang pertama dan terutama bagi bangsa Amerika."

Ketika kontestan lainnya bertanya mengenai bagaimana pandangannya mengenai kontes kencantikan ini, Davuluri menukas, "Saya melihat Miss America sebagai gadis sebelah. Dan, Miss Amerika selalu berkembang, maka percaya dirilah siapa Anda," ujarnya.

Kendati demikian, ada juga yang memberikan pembelaan terhadap Davuluri. Akun Twitter atas nama TonySals93 mengicau, "Saya tak bisa percaya masyarat ngetwit dengan nada rasis terhadap mahkota yang disandang Miss America baru. Masyarakat sepertinya ingin melenyapkan Miss America."

Pengguna akun Twitter lainnya, Aashkey, berkicau, "Sebuah negara penuh dengan kaum raasis. Ini Amerika!"

AL ARABIYA | CHOIRUL

Terpopuler:
Ilmuwan Atom: Israel Miliki 80 Nuklir
Fathanah Minta Tri Kurnia Tutupi Perselingkuhannya
Jokowi - Ahok `Menggoyang` Mal di Jakarta
Cuma Curhat, Fathanah Beri Cewek Ini Ratusan Juta?

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya